http://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/issue/feed Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals 2025-06-12T23:41:56+00:00 Pertiwi Ishak, S.Farm.,M.Biomed papsjournals@gmail.com Open Journal Systems <p><img src="https://journal.intelekmadani.org/public/site/images/admin/1690612506-paps-journals-lengkap.png" alt="" width="925" height="332" /></p> http://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/667 FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN SERUM TANAMAN ENDEMIK KHAS BANGGAI EKSTRAK ETANOL UBI BANGGAI (Dioscoerata aleta L.) DENGAN METODE DPPH 2025-05-03T15:28:54+00:00 Azima Hakim azimahakim21@gmail.com Wahyuni Wahyuni Wahyuni@ggmail.com Iciyanti Djamadin Djamadin@ggmail.com Prayitno Setiawan Setiawan@ggmail.com Agriawan Sudirman Sudirman@ggmail.com Sri wahyuningsih wahyuningsih@ggmail.com Ikbal Ikbal Ikbal@ggmail.com 2025-06-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Azima Hakim, Wahyuni Wahyuni, Iciyanti Djamadin, Prayitno Setiawan, Agriawan Sudirman, Sri wahyuningsih, Ikbal Ikbal http://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/691 FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK-KIMIA, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, DAN POTENSI STIMULASI KOLAGEN DARI CLAY MASK BERBAHAN EKSTRAK SARANG BURUNG WALET (Collocalia fuciphaga) SECARA IN VITRO 2025-05-29T11:12:56+00:00 Pertiwi Ishak ishakpertiwi@gmail.com Sustrin Abasa sustrin.abasa@unpacti.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi clay mask berbahan dasar bentonit dengan penambahan ekstrak sarang burung walet (Collocalia fuciphaga) sebagai agen anti-aging alami. Ekstrak diperoleh melalui metode ekstraksi air menggunakan sonikasi dan distandardisasi menggunakan spektrofotometri dan ELISA untuk memastikan keberadaan senyawa bioaktif seperti EGF dan asam sialat. Formulasi clay mask dievaluasi berdasarkan karakteristik fisik, stabilitas selama penyimpanan pada berbagai suhu, aktivitas antioksidan (metode DPPH dan ABTS), serta keamanan dan efektivitas biologis melalui uji sitotoksisitas (MTT), stimulasi produksi kolagen dan elastin (ELISA), dan uji iritasi alternatif (HET-CAM). Hasil menunjukkan bahwa formulasi stabil secara fisik dan kimia, tidak toksik terhadap sel fibroblas, memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, serta mampu meningkatkan produksi kolagen dan elastin secara signifikan. Formulasi ini juga terbukti tidak menimbulkan iritasi. Dengan demikian, clay mask ekstrak sarang burung walet memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai produk kosmetik anti-aging berbasis bahan alam yang aman dan efektif.</p> 2025-06-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Pertiwi Ishak, Sustrin Abasa http://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/690 KAJIAN PENGGUNAAN SUPLEMEN ZAT BESI DAN GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL 2025-05-28T13:09:49+00:00 Rita Septiana ritaseptiana0@gmail.com Kiki Kristianingsih kikikritinaningsih@gmail.com Risma Sakti Pambudi rismasakti@gmail.com 2025-06-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Rita Septiana, Kiki Kristianingsih, Risma Sakti Pambudi http://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/692 POTENSI EKSTRAK ETANOL BUAH KELOR (Moringa oleifera L.) SEBAGAI BAHAN AKTIF SEDIAAN GEL TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA DIABETES PADA TIKUS PUTIH JANTAN 2025-05-30T22:44:20+00:00 Sriyanty Sadsyam sriyantisadsyam@gmail.com Nurhikma Awaluddin NurAwaluddin@ggmail.com Suharniayanti Suharniayanti Suharniayanti@ggmail.com <div><span lang="SV">Ekstrak Buah Kelor (<em>Moringa oleifera </em>L.) memiliki senyawa alkaloid, flavonoid, tannin, fenol, yang dapat menyembuhkan luka diabetes pada tikus putih Jantan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa ekstrak etanol buah kelor (<em>Moringa oleifera </em>L.) dapat dijadikan sediaan gel yang stabil secara fisika dan kimia dan untuk mengetahui pada konsentrasi efektif ektrak etanol buah kelor (<em>Moringa oleifera </em>L.)&nbsp; dapat menyembuhkan luka diabetes pada tikus putih Jantan. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium. Ekstrak buah kelor dimaserasi dengan pelarut etanol 96%, lalu hasil diekstraksi diambil 5%,10% dan 15% untuk dibuat menjadi sediaan gel penyembuh luka diabetes dengan variasi konsentrasi F1 (5%), F2 (10%), dan F3 (15%). Selanjutnya dilakukan pengujian pada luka diabetes pada tikus putih jantan. Hasil formulasi sediaan gel ekstrak buah kelor (<em>Moringa oleifera </em>L.) menunjukkan stabil pada pengujian organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya lekat dan daya sebar. Hasil uji terhadap luka diabetes menunjukkan bahwa F1 memiliki persentase penurunan diameter luka 100% pada hari ke-19, sedangkan untuk F2 dan F3 memiliki persentase penurunan diameter luka 100% pada hari ke-18 dan hari ke-17. Hasil analisis statistik <em>One Way ANOVA</em>, menunjukkan perbedaan yang signifikan (p&lt;0,05) persentase penurunan diameter luka diabetes pada tikus putih jantan dan konsentrasi efektif F3 (15%).</span></div> <div>&nbsp;</div> <div> <div><em><span lang="EN">Moringa fruit extract (Moringa oleifera L.) has alkaloid, flavonoid, tannin, and phenol compounds that can heal diabetic wounds in male white rats. This study aims to determine that moringa fruit ethanol extract (Moringa oleifera L.) can be used as a physically and chemically stable gel preparation and to determine the concentration of moringa fruit ethanol extract (Moringa oleifera L.) that is effective in healing diabetic wounds in male white rats. This research method was conducted experimentally in the laboratory. Moringa fruit extract was macerated using 96% ethanol solvent, then the extraction results were taken 5%, 10%, 15% to be used as a gel preparation as a diabetic wound healing gel with variations in concentration, namely F1 (5%). F2 (10%), and F3 (15%). Furthermore, testing was carried out on diabetic wounds in male white rats. The results of the formulation of moringa fruit extract gel preparation (Moringa oleifera L.) showed stable in organoleptical testing, homogeneity, pH, viscosity, adhesion and spreadability. The test results on diabetic wounds showed that F1 had a percentage decrease in wound diameter of 100% on day 19, while for F2 and F3 had a percentage decrease in wound diameter of 100% on day 18 and day 17. The results of One Way ANOVA statistical analysis, showed a significant difference (p&lt;0.05) in the percentage of diabetic wound diameter reduction in male white rats and the effective concentration of F3 (15%).</span></em></div> </div> 2025-06-04T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Sriyanty Sadsyam, Nurhikma Awaluddin, Suharniayanti Suharniayanti http://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/697 FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN FACE MIST FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SUKUN (Artocarpus altilis) TERHADAP BAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNES 2025-06-02T16:45:55+00:00 Andi Ulfiana Utari andiulfianautari@gmail.com Nasrawati Basir Basir@ggmail.com Nurhikma Awaluddin Awaluddin@ggmail.com Sirajul Firdaus Firdaus@ggmail.com Dhea Handa Adhelia Adhelia@ggmail.com <p>Telah dilakukan penelitian tentang formulasi dan uji aktivitas sediaan <em>face mist</em> fraksi etil asetat daun sukun (<em>Artocarpus altilis</em>) terhadap bakteri <em>Propionibacterium acnes</em>. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kestabilan sediaan <em>face mist</em> dan untuk menentukan konsentrasi yang paling efektif pada <em>face mist</em> fraksi etil asetat daun sukun (<em>Artocarpus altilis</em>). Metode penelitian secara eksperimental laboratorium. Desain penelitian untuk mengetahui sediaan <em>face mist</em> fraksi etil asetat daun sukun (<em>Artocarpus altilis</em>) stabil secara fisika dan kimia, dan untuk melihat aktivitas sediaan <em>face mist</em> terhadap bakteri <em>Propionibacterium acnes</em> dengan menggunakan metode <em>disk difussion</em>. Pengujian dilakukan menggunakan sediaan <em>face mist</em> fraksi etil asetat daun sukun dengan konsentrasi 0.1%, 0.2%, dan 0.3% terhadap <em>Propionibacterium acnes</em>. Hasil penelitian diperoleh <em>face mist</em> fraksi etil asetat daun sukun (<em>Artocarpus altilis</em>) stabil secara fisika dan kimia, dan adanya zona hambat dari masing-masing perlakuan yaitu 7,75 mm, 7,84 mm dan 8,84 mm. Sediaan <em>face mist</em> fraksi etil asetat daun sukun efektif menghambat pertumbuhan <em>Propionibacterium acnes</em>. Konsentrasi yang paling efektif yaitu 0,3% yang termasuk dalam kategori zona hambat yang sedang, dan hasil uji statistik aktivitas sediaan <em>face mist</em> fraksi etil asetat daun sukun menyatakan bahwa Sig&lt;0,05 sehingga konsentrasi sediaan berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri<em> Propionibacterium acnes</em>.</p> 2025-06-11T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Andi Ulfiana Utari, Nasrawati Basir, Nurhikma Awaluddin, Sirajul Firdaus, Dhea Handa Adhelia http://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/700 FORMULASI TABLET KUNYAH EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa Oleifera) DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISI LAKTOSA DAN MANITOL 2025-06-04T14:43:47+00:00 Ariyani Buang ariyanibuang5@gmail.com Wawan Setiawan wawan@ggmail.com <p>Daun kelor (<em>Moringa oleifera</em>) merupakan salah satu tanaman obat yang dikenal memiliki aktivitas menurunkan kadar kolesterol, terutama karena kandungan senyawa quercetin yang bersifat antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun kelor dapat diformulasikan menjadi sediaan tablet kunyah yang memenuhi persyaratan mutu fisik, serta menentukan kombinasi konsentrasi laktosa dan manitol sebagai bahan pengisi yang optimal. Ekstrak daun kelor diperoleh melalui metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Formulasi tablet kunyah dibuat dengan dua variasi kombinasi bahan pengisi, yaitu laktosa:manitol sebesar 30%:70% dan 50%:50%, menggunakan metode granulasi basah. Evaluasi dilakukan terhadap mutu fisik granul, meliputi kadar lembab, waktu alir, sudut diam, bobot jenis nyata dan mampat, kompresibilitas, serta distribusi ukuran partikel. Seluruh parameter mutu fisik granul memenuhi persyaratan. Evaluasi mutu fisik tablet meliputi uji organoleptik, keseragaman bobot dan ukuran, kerapuhan, serta kekerasan tablet. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji ANOVA satu arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kombinasi bahan pengisi menghasilkan tablet kunyah ekstrak daun kelor yang memenuhi persyaratan mutu fisik sediaan tablet kunyah.</p> 2025-06-11T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Ariyani Buang, Wawan Setiawan http://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/703 MODEL INTEGRATIF PELAYANAN FARMASI UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN DAN RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT DI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER 2025-06-12T23:41:56+00:00 Andyka Wahab andykawahab77@gmail.com Endang Sri Mulyawati L SriMulyawatiL@ggmail.com <p>Pelayanan farmasi di fasilitas kesehatan primer di Indonesia umumnya masih bersifat administratif dan belum terintegrasi secara optimal dalam proses pelayanan klinik. Kondisi ini berdampak pada rendahnya tingkat keselamatan pasien dan masih banyaknya praktik penggunaan obat yang tidak rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi model integratif pelayanan farmasi guna meningkatkan keselamatan pasien dan rasionalitas penggunaan obat. Penelitian ini menggunakan desain <em>mixed methods</em> dalam tiga fase: eksplorasi melalui wawancara mendalam, observasi, dan diskusi kelompok terfokus; pengembangan model dengan metode Delphi bersama para pakar; serta evaluasi implementasi model secara kuantitatif dengan pendekatan pre-post test. Indikator evaluasi mencakup rasionalitas resep obat (mengacu pada indikator WHO), kejadian medication error, dan tingkat pemahaman serta kepuasan pasien terhadap edukasi obat. Model Integratif Farmasi Primer (MIFP) yang dikembangkan meliputi enam komponen utama: asesmen awal, kolaborasi interprofesi, dispensing dan edukasi pasien, monitoring terapi, evaluasi hasil penggunaan obat, dan umpan balik ke tim medis. Implementasi model selama tiga bulan menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan obat yang rasional, penurunan kejadian medication error hingga 45,8%, serta peningkatan pemahaman dan kepuasan pasien. MIFP terbukti efektif dalam meningkatkan mutu pelayanan farmasi di Puskesmas serta memberikan dampak positif terhadap keselamatan pasien dan rasionalitas penggunaan obat. Model ini layak direkomendasikan sebagai pedoman pelayanan farmasi klinik di tingkat layanan kesehatan primer.</p> 2025-06-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Andyka Wahab, Endang Sri Mulyawati L