Pemberdayaan Masyarakat Suwandi, Samarinda Ulu: Sampah Organik Dapur untuk Bumi dengan Eco Enzym

Authors

  • Nova Hariani Universitas Mulawarman, Indonesia
  • Ratna Kusuma Universitas Mulawarman, Indonesia
  • Samsurianto Samsurianto Universitas Mulawarman, Indonesia
  • Fatmawati Patang Universitas Mulawarman, Indonesia
  • Linda Oktavianingsih Universitas Mulawarman, Indonesia
  • Dijan Sunar Rukmi Universitas Mulawarman, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51577/globalabdimas.v2i1.350

Keywords:

Pemberdayaan Masyarakat, Bahan Organik, Eco Enzym

Abstract

Mayoritas sampah yang dihasilkan dari semua kegiatan manusia adalah berasal dari rumah tangga. Hampir 70% sampah yang dihasilkan rumah tangga berupa sampah organik (sayur, buah). Sampah organik ini akan dikumpulkan dan ditumpuk di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA). Penumpukan dan penimbunan sampah organik, akan menimbulkan berbagai masalah pencemaran tanah, udara dan air. Produksi gas metan dalam proses pembusukan dengan jumlah banyak akan menyebabkan terjadinya ledakan. Kerugian dan bahaya dari sampah organik ini bisa diminimalisir dengan cara mengolah dan memanfaatkan sampah organik tersebut yang dimulai dari rumah dan lingkungan masing-masing. Sampah organik segar dapat digunakan dalam pembuatan eco enzym. Eco enzym adalah cairan serba guna, berwarna kecoklatan yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik yang masih segar dengan campuran gula tebu (gula organik) dan air. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan secara detil tentang cara pembuatan dan manfaat eco enzym kepada masyarakat di kampung KB Mandiri Suwandi, Kec. Samarinda Ulu akan sangat membantu berkurangnya sampah yang ditumbuk di TPSA. Cairan eco enzym dibuat dari sampah organik (sayur, kulit buah yang belum bususk dan berjamur) yang dicampur dengan gula organik (seperti gula tebu, moolasse, gula aren dan gula organik lainnya) lalu ditambahkan air alami. Setelah itu difermentasi selama lebih kurang 100 hari dalam kondisi anaerob/tertutup. Cairan eco enzym yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal seperti pupuk tanaman, membersihkan toilet, sebagai desinfektan dan banyak manfaat lainnya. Setelah kegiatan hasil kepuasan peserta didapatkan rata-rata nilai kepuasan peserta adalah Sangat Baik (Skala nilai 5) sebanyak 94,5% dan Baik (skala nilai 4) 5,5%. Untuk skala 3 sampai 1 (Cukup, Kurang dan sangat kurang) adalah 0%. Dari data kuisioner dan respon semua peserta, secara keseluruhan peserta sangat antusias, merasa bermanfaat dan terbantu dengan kegiatan berbagi ilmu dan teknologi sederhana ini. Selama kegiatan berlangsung tidak ditemukan kendala yang berarti.

References

Darmayanti, T. E. (2022). Cara Membuat Eco-Enzyme yang Ramah Lingkungan. 1–8. http://news.maranatha.edu/featured/cara-membuat-eco-enzyme-yang-ramah-lingkungan.

Farma, S. A., Putri, D. H., Handayani, D., Leilani, I., Putri, E., & Selaras, G. H. (2022). APPLICATION OF ECO ENZYME BIOTECHNOLOGY AS WASTE MANAGEMENT ORGANIC FOR PREPARATION THE DEVELOPMENT OF. Jurnal Pelita Eksakta, 5(01), 59–64.

Hasanah, Y. (2021). Eco enzyme and its benefits for organic rice production and disinfectant. Journal of Saintech Transfer, 3(2), 119–128.

Imron, M. (2022). Eco enzyme. https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/eco-enzyme.

Jelita. (2020). Eco enzyme dan Pencapaiannya yang luar biasa dalam Bidang Pertanian. 1–11. https://maitreyawira.ac.id/content/pendidikan/78-eco-enzyme-dan-pencapaiannya-yang-luar-biasa-dalam-bidang-pertanian.

Mavani, H. A. K., Tew, I. M., Wong, L., Yew, H. Z., Mahyuddin, A., Ghazali, R. A., & Pow, E. H. N. (2020). Antimicrobial efficacy of fruit peels eco-enzyme against Enterococcus faecalis: An in vitro study. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(14), 1–12.

Nadhirah, A. N. (2022). TPA Leuwi Gajah, 157 Warga Tewas Timbun Longsoran Sekrup & Baut Sunco. 6–9. https://galamedia.pikiran-rakyat.com/humaniora/pr-353793438/157-warga-tewas-timbun-longsoran-sampah-tpa-leuwigajah-tragedi-21-februari-2005#

Nurhamidah, N., Amida, N., Rohiat, S., & Elvinawati, E. (2021). Pengolahan Sampah Organik Menjadi Eco-Enzyme pada Level Rumah Tangga menuju Konsep Eco-Community. Andromeda: Jurnal Pengabdian Masyarakat Rafflesia, 1(2), 43–46.

Prasetio, V. M., Ristiawati, T., & Philiyanti, F. (2021). Manfaat Eco-Enzyme pada Lingkungan Hidup serta Workshop Pembuatan Eco-Enzyme. Darmacitya?: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 21–29.

Rochyani, N.-, Utpalasari, R. L., & Dahliana, I. (2020). ANALISIS HASIL KONVERSI ECO ENZYME MENGGUNAKAN NENAS (Ananas comosus ) DAN PEPAYA (Carica papaya L.). Jurnal Redoks, 5(2), 135.

Rusdianasari, Syakdani, A., Zaman, M., Sari, F. F., Nasyta, N. P., & Amalia, R. (2021). Production of Disinfectant by Utilizing Eco-enzyme from Fruit Peels Waste. International Journal of Research in Vocational Studies (IJRVOCAS), 1(3), 01–07.

See, M. (2022). Knowing Various Benefits of Eco-enzyme ?. 22–25. https://www.beritajakarta.id/en/read/42566/knowing-various-benefits-of-eco-enzyme

Septiani, U., Oktavia, R., Dahlan, A., Tim, K. C., & Selatan, K. T. (2021). Eco enzyme?:

Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi Produk Serbaguna di Yayasan Khazanah Kebajikan. Jurnal Universitas Muhamadiyah Jakarta, 02(1), 1–7.

Sirlani. (2020). Proses Penelitian Tentang Manfaat Eco enzyme Lebih Dari 30 Tahun Oleh Doktor Rosukon Thailand Dan Dikembangkan Oleh Doktor Joean Oon Dari Malaysia. 1–9. https://fokusberitanasional.net/proses-penelitian-tentang-manfaat-eco-enzyme- lebih-dari-30-tahun-oleh-doktor-rosukon-thailand-dan-dikembangkan-oleh- doktor-joean-oon-dari-malaysia/

Wikaningrum, T., Hakiki, R., Astuti, M. P., Ismail, Y., & Sidjabat, F. M. (2022). THE ECO ENZYME APPLICATION ON INDUSTRIAL WASTE ACTIVATED. Indonesian Journal of Urban and Environmental Technology, 5(2), 115–133.

Published

2022-05-30