Penyuluhan Dagusibu dan Pemeriksaan Status Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Bontolebang, Kabupaten Takalar

Authors

  • Ariyani Buang Universitas Pancasakti Makassar
  • Andi Nur Ilmi Adriana Program Study Farmasi Universitas Pancasakti Makassar
  • Suprapto Prayitno Universitas Pancasakti Makassar
  • Firmansyah Universitas Pancasakti Makassar
  • Farid Fani Temarwut Universitas Pancasakti Makassar
  • Muliana Hafid Universitas Pancasakti Makassar
  • Muhammad Aris Universitas Pancasakti Makassar

DOI:

https://doi.org/10.51577/globalabdimas.v3i1.415

Keywords:

Penyuluhan, DAGUSIBU, Obat

Abstract

Berbagai masalah kesehatan masih ditemui di masyarakat baik berkaitan dengan obat akibat semakin tingginya tindakan swamedikasi atau pengobatan sendiri (self medication) maupun akibat semakin tingginya kematian akibat penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular (PTM) Berbagai permasalahan terkait obat dapat dikarenakan masyarakat kurang paham tentang penggunaan dan penanganan obat dengan benar sedangkan penyakit degeneratif disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk skrining kesehatan. Berdasarkan informasi yang diperoleh Tim Pengabdian masyarakat Prodi Farmasi Universitas Pancasakti bahwa Kelurahan Bontolebang, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi selatan belum pernah mendapatkan informasi tentang penggunaan dan penanganan obat dengan benar dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan. Tujuan kegiatan Pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang obat melalui sosialisasi DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan, BUang) obat yang baik dan benar serta meningkatkan status kesehatan masyarakat melalui pemeriksaan kesehatan gratis yaitu Glukosa darah dan Pengukuran tekanan darah. Kegiatan ini dilaksanakan oleh  dosen dan mahasiswa prodi Farmasi Universitas Pancasakti pada tanggal 10 Maret 2023 bertempat di  Kantor Lurah Bontolebang dan dihadiri oleh masyarakat Bontolebang, ibu PKK, dan perangkat Desa. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan sosialisasi DAGUSIBU dengan cara penyuluhan, tahap evaluasi berupa pre test dan post test, diskusi interaktif dan pambagian leaflet DAGUSIBU serta pengukuran glukosa darah dan tekanan darah.  Hasil dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa :. sosialisasi DAGUSIBU dengan cara penyuluhan dapat meningkatkan pemahaman peserta tentang penggunaan dan penanganan obat yang benar dan dari hasil pemeriksaan glukosa darah dan tekanan darah dapat disimpulkan bahwa penyakit degeneratif berupa Diabetes mellitus dan hipertensi banyak terdapat di masyarakat Desa Bontolebang Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten takalar Provinsi Sulawesi Selatan hal ini disebabkan karena: pola hidup yang tidak sehat, kurang olah raga, stres dan kurangnya informasi yang didapat tentang hal yang menjadi pemicunya.

References

Adhikary, M., Poornima, B., Saudan, S., dan Chetan,K. (2014). Study of Self-Medication Practice and Its Determinants Among College Students of Delhi University North Campus, New Delhi, India: International Journal of Medical Science and Public Health 2014. 3(4)

BPS. (2020). Statistik Kesejahteraan Rakyat Welfare Statistic 2020. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

DinkesKalbar.(2023). Waspada Penyakit Ttidak Menular Penyebab Kematian Tertinggi Di Indonesia https://dinkes.kalbarprov.go.id/waspada-penyakit-tidak-menular-penyebab-kematian-tertinggi-di-indonesia-selasa-sehatDiakses tanggal 12 Maret 2023.

Fauzia.D (2022) Penyimpanan Obat yang Benar Dirumah (RS Awal Bros. http://awalbros.com. Diakses tanggal 10 Maret 2022.

Ikatan Apoteker Indonesia. (2014). Pedoman Pelaksanaan Gerakan Keluarga Sadar Obat, Ikatan Apoteker Indonesia.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2021). Permenkes No.34 Tahun 2021 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Klinik. Jakarta.

Jajuli, M., Sinuraya,R.K.(2018). Artikel Tinjauan Faktor Faktor yang Mempengaruhi dan Resiko Pengobatan Swamedikasi. Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran. Farmaka. Volume 16, No.1.

Jihani, M.A. (2014). Hubungan Pengetahuan dan Sikap pasien dengan Tindakan Membeli Obat Sendiri tanpa Resep Dokter (Swamedikasi) Antibiotik pada Apotek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Mataram. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Tenggara Barat.

Lutfiyati, H., Yuliatuti, F., Dianita, P.S. (2017). Pemberdayaan Kader PKK dalam Penerapan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) Obat dengan Baik dan Benar. The 6th University Research Colloquium. Universitas Muhammadiyah Magelang.

Oswaldo,I.G. (2022). Cara Skrining Riwayat Kesehatan dari BPJS Kesehatan" https://finance.detik.com/moneter/d-6264806/3-cara-skrining-riwayat kesehatan-dari-bpjs-kesehatan. Diakses tanggal 10 Maret 2023.

Pratiwi, P.N., Liza, P., dan Gusti, N. A. I. 2014. Pengaruh Pengetahuan Terhadap PerilakuSwamedikasi Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid OralPada Etnis Thionghoa Di Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 1, No. 2:Surabaya

Pujiastuti, A dan Kristiani, M.(2019). Sosialisasi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) Obat dengan Benar pada Guru dan Karyawan SMA Theresiana I Semarang. Indonesian Journal of Community Services, Volume 1, No.1.

Prabandari,S & Febriyanti,R. (2016) Sosialisasi Pengelolaan Obat DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) Dikelurahan Pesurungan Kidul Kota Tegal Bersama Ikatan Apoteker Indonesia Tegal. Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi 5(1) http://doi,org/10.30591/PJIF.V511.316.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406/Menkes/Per/XII/2011 Tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta.

SDM, Utama. 2021. Skrining Riwayat Kesehatan Melalui Aplikasi BPJS Kesehatan.

Suiraoka, (2012). Buku Penyakit Degeneratif. Poltekkes Denpasar. Bali .

WHO, 1998. The Role of The Pharmacist in Self-Care and Self-Medication. The Hague, The Netherlands: WHO.

Published

2023-05-28