INOVASI PANGAN DESA KEBOBANG: KREASI OLAHAN UBI GUNUNG KAWI MENUJU EKONOMI DESA BERDAYA
Keywords:
inovasi pangan, ubi Gunung Kawi,, pemberdayaan ekonomiAbstract
Desa Kebobang memiliki potensi dalam sektor pertanian, khususnya produksi ubi Gunung Kawi. Program inovasi pangan melalui demo memasak, yang didampingi oleh ahli kuliner, telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Peserta pelatihan menunjukkan antusiasme tinggi dan berhasil menerapkan pengetahuan dan resep baru dalam mengolah ubi menjadi produk bernilai tambah, seperti keripik, puding, ubi brulee dan bola-bola ubi. Demo memasak berfungsi sebagai alat promosi yang efektif, membantu memperluas jangkauan pemasaran. Hasil dari kegiatan ini memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai cara mengolah ubi Gunung Kawi menjadi produk dengan nilai jual yang tinggi. Selain itu, masyarakat juga mendapatkan wawasan tentang teknik pengemasan yang menarik untuk meningkatkan daya tarik dan daya saing produk tersebut di pasar. Pelatihan ini bertujuan untuk mendorong kreativitas dan inovasi lokal agar hasil olahan ubi tidak hanya berkualitas tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang lebih besar, sehingga dapat mendukung perekonomian masyarakat setempat secara berkelanjutan. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan menciptakan peluang baru, memberikan lapangan kerja bagi kaum muda, dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
References
Andriani, E., & Soekarno, H. (2021). Pengaruh manajemen inovasi terhadap pengembangan produk pangan berbasis lokal. Jurnal Ekonomi Pertanian, 12(3), 154-165.
Fitriani, E., & Rahman, A. (2019). Pemberdayaan masyarakat melalui program pengolahan ubi kayu di Desa Sumber Agung. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 4(1), 45-52.
Hartono, A. (2020). Pengembangan produk olahan pangan untuk ekonomi desa. Bandung: Penerbit Media Cipta.
Haryanto, J., & Widodo, S. (2023). Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan produk olahan ubi. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 11(1), 55-68.
Iskandar, A., & Harini, S. (2019). Dampak inovasi pangan terhadap perekonomian lokal di Desa Kebon Agung. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, 7(2), 50-58.
Khadijah, R., & Nugroho, Y. (2021). Strategi manajemen inovasi pangan untuk meningkatkan daya saing produk pangan lokal. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, 8(2), 123-132.
Kusuma, A. S., & Pramono, S. (2021). Peningkatan nilai tambah ubi kayu melalui pengolahan pangan inovatif di Desa Canggu. Jurnal Teknologi Pertanian, 12(3), 145-152.
Prasetyo, B. (2023). Inovasi pangan dan ekonomi lokal. Surabaya: Pustaka Sembada.
Rahmawati, A., Yanto, A. F. F., & Firdaus, M. I. (2024). Unlocking the Success of MSMEs in Digital Era: Shopee Digital Literacy Training, Form SDGs Number 8. Society: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3), 137-144.
Sari, P. (2020). Meningkatkan nilai tambah produk pertanian desa. Malang: Penerbit Akar.
Setiawan, A., & Suyanto, S. (2022). Dampak pelatihan keterampilan pengolahan ubi terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 6(1), 30-40.
Wahyuni, S. (2022). Potensi pertanian lokal di wilayah Gunung Kawi. Malang: Penerbit Agro Indonesia.
Wijaya, A. (2022). Kolaborasi dan dukungan pembangunan desa. Jakarta: Gramedia.
Yusuf, M. (2021). Ekonomi desa berkelanjutan: Inovasi dan kemandirian. Jakarta: Pustaka Rakyat.