PELATIHAN ASERTIF PADA REMAJA DENGAN KONDISI KELUARGA MIGRAN DALAM MENCEGAH POTENSI MENJADI KORBAN TINDAK KEKERASAN

DOI:

https://doi.org/10.51577/globalabdimas.v5i1.676

Keywords:

Pelatihan, Asertif, Migran, Anak Remaja, Kekerasan

Abstract

Anak dan remaja cenderung menjadi korban kekerasan pasalnya dianggap pribadi yang lemah, terlebih pada mereka anak- anak dengan kondisi keluarga yang tidak utuh, pengasuhan yang tidak langsung, serta anak dengan kondisi keluarga migran. Mereka dapat berpotensi menjadi sasaran segala bentuk kekerasan mengingat tanpa keberadaan orang tua sebagai pendamping dan pengawas secara langsung. Salah satu cara mencegah potensi menjadi korban diantaranya meningkatkan keterampilan sosialnya berupa kemampuan asertif. Adapun pola pengembanganya dapat di kemas melalui pelatihan asertif. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan menerapkan perilaku asertif untuk mencegah berbagai bentuk kekerasan pada anak dan remaja. Peserta pelatihan yaitu anggota komunitas pemuda cluring bersatu yang berjumlah 20 orang dengan kondisi keluarga migran. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan pelatihan asertif berdampak positif signifikan dan efektif meningkatkan kemampuan asertif peserta. Keterampilan sosial yang meningkat dari pelatihan asertif berupa rasa percaya diri, keberanian untuk mengungkapkan perasaan dengan tegas, harga diri yang meningkat serta daya bangkit. dapat di simpulkan pelatihan asertif mampu meningkatkan keterampilan sosial yang dapat diterapkan ke dalam perilaku sehari – hari guna mencegah potensi menjadi korban kekerasan pada anak remaja dengan kondisi keluarga migran.

Published

2025-05-28