EDUKASI KEBERSIHAN DAN KESEHATAN KUKU PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BANYUMAS

Authors

  • Kurniawan Kurniawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia
  • Atiesa Prameswari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia
  • Diana Yuli Lestari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia
  • Irma Febriyanti Ningrum Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51577/globalabdimas.v5i2.782

Keywords:

Kuku, Jamur, Onychomychosis, Siswa, Sekolah Dasar

Abstract

Salah satu kelompok jamur patogen yang dapat menginfeksi manusia adalah jamur dermatofita. Jamur ini tumbuh pada jaringan keratin kuku dan memanfaatkannya sebagai sumber nutrisi sehingga dapat menimbulkan penyakit onychomychosis. Orang yang berpotensi untuk terkena onychomychosis adalah siswa siswi sekolah dasar yang suka bermain ditempat kotor sehingga kukunya menjadi habitat kuman (bakteri, jamur, virus, dan parasit). Pemeriksaan jamur pada kuku (onychomychosis) dapat dilakukan secara langsung menggunakan larutan KOH atau NaOH untuk melihat struktur jamur (hifa, spora, konidia). Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengedukasi siswa siswi sekolah dasar di salah satu Kabupaten Banyumas akan pentingnya menjaga dan merawat kesehatan kuku. Metode yang digunakan pada kegiatan ini meliputi pengumpulan sampel kuku dari beberapa siswa siswi, pembuatan preparat basah menggunakan larutan KOH atau NaOH, dan pemeriksaan di bawah mikroskop. Hasil yang diperoleh selanjutnya disampaikan kepada pihak sekolah dan juga siswa siswi agar mengetahui kondisi kesehatan kukunya. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada bulan Mei 2025. Hasil kegiatan menunjukkan ditemukannya beberapa sampel kuku yang mengandung spora (konidia) jamur ketika diperiksa di bawah mikroskop, hal ini menandakan bahwa siswa siswi di sekolah ini perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, memotong dan membersihkan kuku secara rutin, dan mencuci tangan dengan sabun. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah, bahwa edukasi tentang kebiasaan menjaga dan merawat kebersihan serta kesehatan kuku sangat penting untuk dilakukan agar siswa siswi tidak sakit atau terinfeksi oleh kuman (jamur).

References

Amin, M. (2019). Pengaruh pemakaian sodium hidroksida (NaOH) pada pembuatan geopolimer menggunakan material perlit, basalt, feldspart. Inovasi Pembangunan: Jurnal Kelitbangan, 7(1), 97-97.

Anonimus. (2014). Potassium hydroxide solutions (KOH). Dalynn Biologicals.

Anugraha, R. (2016). Diagnostik dan tatalaksana onikomikosis. Cermin Dunia Kedokteran, 43(9), 675-678.

Apriastuti, E. D., Janiar, P., & Mardiah. (2017). Pengaruh penambahan NaOH dan Ca(OH)2 terhadap penurunan kadar logam berat (Fe) di kolong tambang 23 Desa Kimhin Kecamatan Sungailiat. Jurnal Mineral, 2(2).

Aryasa, I. N., Bintari, N. W. D., & Sudarsana, I. D. A. K. (2020). Infeksi jamur kuku (onikomikosis) pada lansia di panti sosial Tresna Werdha Wana Seraya: Onychomycosis in elderly at Wana Seraya nursing home. Bali Medika Jurnal, 7(1), 116-124.

Bakri, A., Mohammad, K., & Endang, P. (2017). Alternatif bahan pembungkus kalium hidroksida (KOH) dalam penyerapan O2 dalam percobaan respirasi. Jurnal Penelitian Sains, 19(1).

Dhafiri, M. A., Almunthir, S. A., Mohammed, A. A., Khurayzan, F. B. S., Bashayer, F. A. F., & Noor, A. (2022). Use of potassium hydroxide in dermatology daily practice: A local study from Saudi Arabia. Cureus, 14(10).

Fahmi, N. F., Dwi, A. A., & Yogi, K. A. (2021). Pola infeksi jamur kuku (onikomikosis) jari tangan dan kaki pada pekerja tempat penitipan hewan pada media potato dextrose agar (PDA). Jurnal Ilmu Kesehatan Bakti Husada, 12(2).

Febby Zulbetti, F. E. B. B. Y. (2020). Identifikasi jamur dermatofita pada kuku perajin batu bata di Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman Timur. (Tesis doktor, Universitas Perintis Indonesia).

Febri, A. C. (2016). Identifikasi jamur Trichophyton rubrum pada kuku jari siswa sekolah dasar negeri 4 Candimulyo. (Tesis doktor, STIKes Insan Cendekia Medika Jombang).

Hardianto, A., & Dadang, H. (2019). Pengaruh filterisasi bertingkat larutan KOH, NaOH dan TEA terhadap penurunan prosentase CO2 pada biogas. Jurnal Flywheel, 10(1).

Juwita, S. S., Ni Luh, P. T., & Hery, S. (2018). Karakterisasi sampel kuku manusia dengan FTIR (Fourier Transform Infrared) melalui metode chemometric PCA dan clustering. Buletin Fisika, 22(2).

Kusmiran, A., & Desiasni, R. (2020). Analisis pengaruh konsentrasi natrium hidroksida terhadap sifat mekanik biokomposit berpenguat serat sisal. Jurnal Fisika, 10(2), 11-18.

Nurfitria, N., Febriyantiningrum, K., Utomo, W. P., Nugraheni, Z. V., Pangastuti, D. D., Maulida, H., & Ariyanti, F. N. (2019). Pengaruh konsentrasi aktivator kalium hidroksida (KOH) pada karbon aktif dan waktu kontak terhadap daya adsorpsi logam Pb dalam sampel air kawasan mangrove Wonorejo, Surabaya. Akta Kimia Indonesia, 4(1), 75-85.

Ramadhani, F. U., & Ratnasari, D. T. R. (2021). Sensitivitas dan spesifisitas metode KOH 20% + tinta Parker Blue Black dibandingkan dengan KOH 20% pada dermatomikosis superfisialis. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, 9(2), 218-228.

Wahyuningsih, S. (2015). Pemeriksaan jamur kuku (onikomikosis) pada kuku pekerja sawah di Desa Candimulyo Jombang. (Tesis, Sekolah Tinggi Kesehatan Insan Medika Jombang).

Tjampakasari, C. R., et al. (2024). Kulture slide sebagai metode mikroskopis tidak langsung untuk identifikasi jamur kapang. Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO), 6(01), 201-210.

Zebua, W. I., Nurtjahja, K., & Sartini, S. (2021). Infeksi jamur dermatofita pada penderita mikosis kuku. Jurnal Ilmiah Biologi UMA (JIBIOMA), 3(1), 8-17.

Published

2025-11-28