GLOBAL ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat https://journal.intelekmadani.org/index.php/globalabdimas <p><img src="https://journal.intelekmadani.org/public/site/images/admin/1690611826-global-abdimas-lengkap.png" alt="" width="910" height="332" /></p> Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia en-US GLOBAL ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2776-3331 EDUKASI PENGGUNAAN NATRIUM BENZOAT SEBAGAI BAHAN PENGAWET MAKANAN PADA KELOMPOK PKK https://journal.intelekmadani.org/index.php/globalabdimas/article/view/580 <p>Jladri merupakan salah satu desa di Kabupaten Kebumen yang memiliki potensi sebagai pusat penghasil gula jawa (merah) dan ikan asin. Kedua produk ini dibuat secara tradisional dengan menambahkan batu kapur (dulu) dan natrium benzoat (sekarang) sebagai pengawet. Pengetahuan tentang bahan pengawet diperoleh turun temurun dan belum terstandarisasi sehingga perlu dikonfirmasi keamanannya. Tujuan dari kegiatan ini adalah menjadikan Desa Jladri sebagai pusat produksi gula jawa (merah) dan ikan asin yang berkualitas, aman, dan sehat. Metode yang digunakan meliputi survey lokasi, koordinasi dengan pemerintah desa dan mitra, penyusunan rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan edukasi dan pelaporan hasil kegiatan. Kegiatan edukasi telah dilaksanakan di Balai Desa Jladri dan diikuti oleh 30 peserta dengan hasil kegiatan berupa adanya peningkatan pemahaman peserta tentang natrium benzoat, manfaat dan bahayanya, dosis dan cara penggunaannya pada bahan makanan. Dosis maksimal natrium benzoat untuk pembuatan gula dan sirup adalah 600 mg/kg bahan baku, sedangkan untuk mengawetkan ikan adalah 1000 mg/kg bahan baku. Selain itu, peserta juga mulai sadar akan perlunya timbangan sebagai alat ukur yang terstandar sehingga dosis natrium benzoatnya tepat, tidak berlebihan dan tidak terakumulasi di dalam tubuh serta menyebabkan gangguan kesehatan. Gula jawa (merah) dan ikan asin perlu diinovasi dalam hal bentuk dan kemasannya agar dapat dipasarkan secara lebih luas, sesuai tuntutan dan kebutuhan konsumen. Kesimpulannya, pemahaman peserta tentang natrium benzoat sebagai bahan pengawet dan perlunya timbangan sebagai alat ukur yang terstandar semakin meningkat dan harapannya dapat diterapkan dalam produksi gula jawa (merah) dan ikan asin. Perbaikan dan inovasi bentuk dan kemasan gula jawa (merah) dan ikan asin juga perlu dilakukan agar dapat menjadikan Desa Jladri sebagai pusat produksi gula jawa (merah) dan ikan asin di Kebumen yang berkualitas, aman dan sehat.</p> Kurniawan Kurniawan Fitriyani Fitriyani Copyright (c) 2025 Global Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-05-28 2025-05-28 5 1 1 8 10.51577/globalabdimas.v5i1.580 PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH SISTEM ABO-RHESUS PADA MASYARAKAT DI DESA RIRING KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT https://journal.intelekmadani.org/index.php/globalabdimas/article/view/607 <p>Golongan darah merupakan sebuah informasi medis penting bagi setiap individu. Keberhasilan dalam berbagai aspek medis teperti transfusi, transplantasi organ serta kehamilan sangat ditentukan oleh kompatibilitas golongan darah. Pemeriksaan golongan darah perlu dilakukan untuk mengetahui jenis golongan darah yang dimiliki dan berguna untuk memenuhi kebetuhan darah apabila diperlukan. Namun, terbatasnya alat pemeriksaan golongan darah di fasilitas kesehatan pedesaan menyebabkan banyak masyarakat belum mengetahui jenis golongan darahnya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan golongan darah dan rhesus pada masyarakat di Desa Riring dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang golongan darah yang dimiliki oleh setiap individu. Kegiatan ini dilakukan dengan desain deskriptif observasional yaitu menggambarkan hasil pemeriksaan golongan darah berdasarkan hasil observasi di lapangan. Pemeriksaan golongan darah yang dilakukan menggunakan sistem ABO- Rhesus dengan Metode Slide. Hasil pemeriksaan golongan darah pada total 93 orang responden menunjukan jenis golongan darah bervariasi pada setiap individu meliputi golongan darah A, B, AB dan O. Golongan darah terbanyak yang ditemukan adalah golongan darah A (36.6%), diiikuti golongan darah O (32.3%) dan golongan darah B (20.4%). Jenis golongan darah yang paling sedikit adalah AB (10.8%). Untuk hasil pemeriksaan rhesus yang ditemukan seluruhnya adalah Rhesus positif (Rh+). Hasil pemeriksaan golongan darah ini selanjutnya dapat digunakan sebagai identitas bagi masyarakat dan apabila diperlukan, dapat memenuhi kebutuhan darah individu dari jenis golongan darah yang telah diketahui.</p> Nerissa Alviana Sutantie Bertha Jean Que Yuniasih Muyani Jubeline Taihuttu Farah Christina Noya Laura Bianca Sylvia Huwae Halidah Rahawarin Efatha Irene Rutumalessy Jerome Constantine Lekatompessy Copyright (c) 2025 Global Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-05-28 2025-05-28 5 1 9 17 10.51577/globalabdimas.v5i1.607 PELATIHAN ASERTIF PADA REMAJA DENGAN KONDISI KELUARGA MIGRAN DALAM MENCEGAH POTENSI MENJADI KORBAN TINDAK KEKERASAN https://journal.intelekmadani.org/index.php/globalabdimas/article/view/676 <p>Anak dan remaja cenderung menjadi korban kekerasan pasalnya dianggap pribadi yang lemah, terlebih pada mereka anak- anak dengan kondisi keluarga yang tidak utuh, pengasuhan yang tidak langsung, serta anak dengan kondisi keluarga migran. Mereka dapat berpotensi menjadi sasaran segala bentuk kekerasan mengingat tanpa keberadaan orang tua sebagai pendamping dan pengawas secara langsung. Salah satu cara mencegah potensi menjadi korban diantaranya meningkatkan keterampilan sosialnya berupa kemampuan asertif. Adapun pola pengembanganya dapat di kemas melalui pelatihan asertif. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan menerapkan perilaku asertif untuk mencegah berbagai bentuk kekerasan pada anak dan remaja. Peserta pelatihan yaitu anggota komunitas pemuda cluring bersatu yang berjumlah 20 orang dengan kondisi keluarga migran. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan pelatihan asertif berdampak positif signifikan dan efektif meningkatkan kemampuan asertif peserta. Keterampilan sosial yang meningkat dari pelatihan asertif berupa rasa percaya diri, keberanian untuk mengungkapkan perasaan dengan tegas, harga diri yang meningkat serta daya bangkit. dapat di simpulkan pelatihan asertif mampu meningkatkan keterampilan sosial yang dapat diterapkan ke dalam perilaku sehari – hari guna mencegah potensi menjadi korban kekerasan pada anak remaja dengan kondisi keluarga migran.</p> Wahyu Wirawati Yuli Fitria Machria Rachman Andrik Hermanto Copyright (c) 2025 Global Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-05-28 2025-05-28 5 1 18 27 10.51577/globalabdimas.v5i1.676 MENINGKATKAN KOMPETENSI KOMUNIKASI BISNIS MELALUI PENDAMPINGAN NEGOSIASI DAN PUBLIC SPEAKING DI UM KRECEK KERUPUK ”BU NOR” https://journal.intelekmadani.org/index.php/globalabdimas/article/view/650 <p>Kemampuan komunikasi yang efektif, khususnya dalam negosiasi dan public speaking, merupakan faktor kunci dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan mitra terhadap mitra bisnis melalui pendampingan negosiasi dan public speaking di UM Krecek Kerupuk Bu Nor. Metode yang digunakan meliputi pelatihan interaktif, simulasi negosiasi, dan praktik public speaking yang disesuaikan dengan kebutuhan usaha. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta mengalami peningkatan signifikan dalam keterampilan berbicara didepan umum, terutama dalam menyampaikan ide, produk atau layanan dengan lebih percaya diri kepada pelanggan, mitra, atau calon inverstor. Selain itu, kepercayaan diri pelaku usaha juga meningkat, yang berdampak positif pada strategi pemasaran dan penjualan produk. Dengan penguatan kompetensi komunikasi ini, UM Krecek Kerupuk Bu Nor diharapkan mampu bersaing lebih baik di pasar yang semakin kompetitif. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pendampingan yang tepat dapat membantu UMKM dalam mengembangkan keterampilan komunikasi yang esensial bagi pertumbuhan bisnis.</p> Syamsuri Syamsuri Mohammad Syifa Urrosyidin Asti Lutfiah Imam Kamaluddin Muhammad Ridlo Zarkasyi Copyright (c) 2025 Global Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-05-28 2025-05-28 5 1 28 35 10.51577/globalabdimas.v5i1.650 PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT: UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KARDIOVASKULER MELALUI DETEKSI DINI KADAR KOLESTEROL https://journal.intelekmadani.org/index.php/globalabdimas/article/view/664 <p>Kolesterol diperlukan oleh tubuh manusia untuk menghasilkan sel-sel sehat. Namun, kadar kolesterol yang terlalu banyak dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler dan penyakit berbahaya lainnya. Penumpukan lemak ini dapat menghalangi aliran darah di arteri, sehingga jantung dan otak serta organ vital lainnya tidak mendapatkan pasokan darah yang kaya oksigen. Oleh sebab itu perlu adanya deteksi dini kadar kolesterol sebagai upaya prefentif. Namun, banyak orang yang enggan menjalani skrining hiperkolesterolemia, dengan alasan yang bervariasi, seperti biaya, sulitnya akses ke lokasi pemeriksaan, keterbatasan fasilitas, dan kendala waktu. Oleh karena itu, penting untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat guna memfasilitasi hal ini. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada hari sabtu 22 Februari 2025 di Soko Bogor, Cawas, Klaten, Jawa Tengah dengan pemeriksaan kolesterol gratis. Tujuh puluh lima peserta mengikuti kegiatan ini. Pemeriksaan dilakukan dengan metode <em>Point Of Care Testing</em> (POCT) menggunakan alat Easy Touch GCU. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar (33,33%) peserta adalah lansia akhir berusia 56 – 65 th, 72% peserta adalah Perempuan, dan 33,33% peserta memiliki BB antara 50-60 Kg. Pemeriksaan kolesterol mendapatkan hasil: 48% peserta normal dan 52% peserta mengalami hiperkolesterol, dimana 17,94% peserta yang mengalami hiperkolesterol adalah laki- laki dan 79,48 peserta adalah perempuan. Hasil ini menyimpulkan bahwa sebagian besar warga yang mengikuti kegiatan pengabmas mengalami hiperkolesterol, yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskuler dan PTM lainnya. Oleh sebab itu perlu adanya interfensi lebih lanjut sebagai pencegahan penyakit kardiovaskuler</p> Tri Yahya Christina I Putu Juni Andika Safaruddin Safaruddin Tunjung Sri Yulianti Lilik Sriwiyati Yayuk Dwi Oktiva Khoirunnisa Fatimah Copyright (c) 2025 Global Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2025-05-28 2025-05-28 5 1 36 42 10.51577/globalabdimas.v5i1.664