Organizational Postmodernism; Sebuah Telaah Kritik
DOI:
https://doi.org/10.51577/jgpi.v3i2.441Keywords:
Modernisme, Postmodernisme, Teori OrganisasiAbstract
Tulisan ini merupakan ulasan teoritik yang menelaah pemikiran postmodernism dalam perspektif teori organisasi secara khusus dalam pandangan Philips Hancock dan Melissa Tyler (2001). Merujuk dari pemikiran tersebut, kemudian dikolaborasi dengan beberapa literatur guna mendiskusikan pandangan-pandangan pemikir lainnya tentang perkembangan keilmuan yang berkembang mengikuti perkembangan zaman. Data dan informasi dikumpulkan melalui studi pustaka dengan teknik menyimak, membaca dan mencatat obyek yang dipelajari melalui buku-buku, literatur ataupun bahan pustaka yang relevan, sehingga data (dalam bentuk kata-kata) kemudian dianalisis sesuai dengan kebutuhan penulisan, yakni mengungkapkan kebenaran ilmiah. Hasil kajian teoritik memberi gambaran bahwa postmodernisme mengawali kemunculannnya sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap modernisme yang lebih mempercayai kekuatan ilmu pengetahuan (management scientific) yang mengarah pada perubahan. Kendati demikian, postmodernisme bukan kritik pada satu bidang disiplin ilmu, namun pada semua bidang yang memiliki keterkaitan dengan budaya. Ciri pemikiran postmodernisme adalah pluralitas, artinya penghargaan kepada keberagaman berpikir. Setiap orang boleh berbicara dengan bebas sesuai dengan pemikirannya. Postmodernisme menolak arogansi dari setiap teori.
References
Alvesson. (1995). The Meaning and Meaninglessness of Postmodernism: Some Ironic remarks, Organization Studies, 16 (6): 1047-1057.
Andi Prastowo, (2016). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, Cetakan ke-III. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Blau, P. M. and W. R. Scott (1962) Formal Organizations. San Francisco: Chandler.
Bell, Danien. (1973). The Coming of Post- Industrial Society: A Venture in Social Forecasting. New York: Basic Books.
Castells, Manuel. (1996). The Rise of the Network Society. Massachussetts: Blackwell Publishers Ltd.
Etzioni, Amitai. (1986). Organisasi-Organisasi Modern, UI-Press, Jakarta.
Mayo, E., Roethlisberger, F.J. and Dickson, W. (1939), Management and the Worker, Psychology Press.
Merton, R. (1949). Social Theory and Social Structure. Glencoe, IL, The Free Press.
Hadari Nawawi dan Mini Martini. (1996). Penelitian Terapan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Heydebrand, W. V. (1989). New Organizational Forms, Work and Occupations, 16 (3): 323-357.
Huws, Ursula. (1995). Action Programmes for The Protection of Homeworkers: Ten Case-Studies from Around the World, Jenewa: ILO.
Offe, Claus, New Social Movements: Challenging the Boundaries of Institutional Politics, Social Research, 52:4 (1985: Winter) p.817.
Parker. (1992). Postmodern Organization or Postmodernism Organization Theory? Organization Studies 13 (1): 1-17.
Philip Hancock and Melissa Tyler, (2001). Work, Postmodernism and Organization A Critical Introduction, Sage, Publication London.
Thomson, William T. (1993). Theory of Vibrations with Applications. Prentce Hall.
Toynbee, Arnold J. (1956). A Study of History (London: Oxford University Press.