Analisis Kebijakan Pemilu Presiden 2029: Tantangan dan Peluang Pasca Penghapusan Syarat Ambang Batas Minimal
DOI:
https://doi.org/10.51577/jgpi.v4i2.642Keywords:
Pemilihan Umum, Politik, Kebijakan Publik, Batas MinimalAbstract
Tulisan ini menganalisis kebijakan Pemilu Presiden 2029 dengan fokus pada tantangan dan peluang pasca penghapusan syarat ambang batas minimal. Urgensi penelitian ini terletak pada perubahan signifikan dalam regulasi pemilu yang berpotensi mempengaruhi dinamika politik nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak kebijakan tersebut terhadap partisipasi politik, representasi, dan stabilitas pemerintahan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan studi kasus, memanfaatkan data primer dan sekunder dari sumber legislasi, wawancara, dan literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghapusan syarat ambang batas minimal dapat meningkatkan inklusivitas partisipasi politik, namun juga menghadirkan risiko fragmentasi politik yang lebih besar. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan perlunya strategi mitigasi untuk mengoptimalkan peluang dan mengatasi tantangan yang muncul dari kebijakan baru ini.
References
Benoit, K. (2004). The Relationship Between Electoral Systems and Political Parties: Theoretical and Empirical Considerations. Comparative Political Studies, 37(3), 276-300.
Birch, S. (2007). Electoral Systems and Political Transformation in Post-Communist Europe. Basingstoke: Palgrave Macmillan.
Carson, L. (2010). Electoral Systems and Democracy: A Comparative Analysis of New Democracies. London: Routledge.
Duverger, M. (1954). Political Parties: Their Organization and Activity in the Modern State. London: Methuen & Co.
Haryanto, T. (2023). Pengaruh Ambang Batas Minimal terhadap Kompetisi Politik di Indonesia. Jurnal Politik dan Kebijakan, 15(2), 123-140.
Katz, R. S., & Mair, P. (1995). Changing Models of Party Organization and Party Democracy: The Emergence of the Cartel Party. Party Politics, 1(1), 5-28.
Kurniawan, R. (2020). Reformasi Politik dan Dinamika Pemilu di Indonesia: Sebuah Kajian Kritis. Bandung: Penerbit Maju Bersama.
Lembaga Survei Indonesia. (2024). Laporan Survei Nasional: Persepsi Publik terhadap Penghapusan Ambang Batas Minimal dalam Pemilu Presiden. Jakarta: LSI Press.
Lijphart, A. (1999). Patterns of Democracy: Government Forms and Performance in Thirty-Six Countries. New Haven: Yale University Press.
Norris, P. (2004). Electoral Engineering: Voting Rules and Political Behavior. Cambridge: Cambridge University Press.
Powell, G. B. (2000). Elections as Instruments of Democracy: Majoritarian and Proportional Visions. New Haven: Yale University Press.
Rae, D. W. (1971). The Political Consequences of Electoral Laws. New Haven: Yale University Press.
Renwick, A. (2016). The Politics of Electoral Reform: Changing the Rules of Democracy. Cambridge: Cambridge University Press.
Schmitter, P. C., & Karl, T. L. (1991). What Democracy Is... and Is Not. Journal of Democracy, 2(3), 75-88.
Shugart, M. S., & Carey, J. M. (1992). Presidentialism and Democracy in Latin America. Cambridge: Cambridge University Press.
Smith, J., & Müller, K. (2022). Inclusive Electoral Systems and Political Stability: Lessons from Europe. Journal of Comparative Politics, 10(1), 45-60.
Van Ham, C. (2001). Political Parties and the Electoral System: The Changing Context of Party Competition in New Democracies. European Journal of Political Research, 39(3), 285-305.
Wahyudi, A. (2021). Oligarki Politik dan Demokrasi di Indonesia. Jakarta: Pustaka Demokrasi.
Published
Issue
Section
Copyright (c) 2024 Journal of Governance and Policy Innovation (JGPI)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Make A Submission 
