Urgensi dan Dinamika Proses Rancangan Undang-Undang Masyarakat Hukum Adat di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.51577/jgpi.v5i1.759Keywords:
Rancangan Perundangan, Masyarakat Adat, Hukum Adat, Hak Adat, LegislasiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis urgensi dan dinamika proses Rancangan Undang-Undang (RUU) masyarakat hukum adat di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis isi. Sumber data utama yang digunakan meliputi dokumen RUU, naskah akademik, laporan hasil pembahasan DPR, serta literatur ilmiah relevan lainnya. Kebaruan dari penelitian ini terletak pada penelaahan mendalam terhadap dinamika panjang yang terjadi dalam pembahasan RUU Masyarakat Hukum Adat, serta bagaimana urgensinya, sehingga menjembatani kekosongan penelitian sebelumnya. Penelitian ini menemukan bahwa pengesahan RUU Masyarakat Hukum Adat sangat penting untuk melindungi hak-hak masyarakat adat, terutama terkait dengan tanah dan sumber daya alam yang mereka kelola. RUU ini dapat mengatasi konflik antara hukum adat dan hukum negara, memberikan kepastian hukum, serta mendukung keberlanjutan budaya dan ekosistem melalui pengakuan kearifan lokal. Meskipun telah ada upaya dari berbagai pihak, proses legislasi RUU ini terhambat oleh kurangnya koordinasi dan hambatan politik, seperti keterlambatan pengajuan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM). Oleh karena itu, diperlukan koordinasi yang lebih baik antara DPR, pemerintah, dan masyarakat adat untuk mempercepat pengesahan dan memastikan perlindungan hak-hak masyarakat adat secara optimal.
References
Ariyani, A. D. (2024). Implementasi Hukum Adat Sebagai Dasar Hukum Dalam Membangun Sistem Hukum di Indonesia. Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(12), 2024. Retrieved from https://jurnal.penerbitdaarulhuda.my.id/index.php/MAJIM/article/view/1586
Bettinger, K. A. (2015). The fight over the forest: The state, rural communities, and customary law in Indonesia. Worldviews: Environment, Culture, Religion, 19(2), 123–143. https://doi.org/10.1163/15685357-01902004
Farina, T., Nugraha, S., Mulyawan, A., & Wijaya, A. (2024). Pengakuan dan perlindungan hutan adat dalam mewujudkan hak masyarakat hukum adat di Provinsi Kalimantan Tengah. Unes Law Review, 6(3), 9377–9389. Retrieved from https://review-unes.com/https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
Fuzain, N. A. (2023). Konflik Sengketa Lahan Antara Masyarakat Adat Rempang Dengan BP Batam Terhadap Pembangunan Rempang Eco City. Jurnal Hukum Dan HAM Wara Sains, 2(11), 1081–1088. https://doi.org/10.58812/jhhws.v2i11.798
Hammar, R. K. R. (2018). The existence of customary rights of customary law community and its regulation in the era of special autonomy of Papua. Journal of Social Studies Education Research, 9(1), 201–213. https://doi.org/10.17499/jsser.06135
Ifrani, Abby, F. A., Barkatullah, A. H., Nurhayati, Y., & Said, M. Y. (2019). Forest management based on local culture of dayak kotabaru in the perspective of customary law for a sustainable future and prosperity of the local community. Resources, 8(2), 8020078. https://doi.org/10.3390/resources8020078
Isdiyanto, I. Y., & Putranti, D. (2021). Perlindungan Hukum atas Ekspresi Budaya Tradisional dan Eksistensi Masyarakat Hukum Adat Kampung Pitu. Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, 15(2), 231–256. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30641/kebijakan.2021.V15.231-256
Karim, N., Hadisi, L., Ramli, Lubis, M., & Anhusadar, L. (2024). Environmental Conservation of Coral Reefs in the Wakatobi Region Based on Islamic Education and Customary Law Approaches. Samarah, 8(3), 1547–1565. https://doi.org/10.22373/sjhk.v8i3.24067
Kim, M. S.-H. (2012). Law and custom in Korea: Comparative legal history. In Cambridge University Press. Cambridge University Press.
Mayastuti, A., Wiwoho, J., & Purwadi, H. (2022). The Guarantees for the Fulfillment of the Constitutional Rights of Customary Law Community in Indonesia. Res Militaris, 12(2), 3336–3341.
Momen, N., Baikady, R., Li, C. S., & Basavaraj, M. (2020). Building Sustainable Communities: Civil Society Response in South Asia. Building Sustainable Communities: Civil Society Response in South Asia, 1–850. https://doi.org/10.1007/978-981-15-2393-9
Mubarok, A., Alviana, A., Marselina, F. P., Febriansyah, M. A. B., Shabrina, S., & Gayatri, T. I. (2024). Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Adat di Era Otonomi. Almufi Jurnal Sosial Dan Humaniora, 1(2), 69–77. Retrieved from https://almufi.com/index.php/ASH/article/view/291
Rumalutur, F. I. (2024). Recognition of Indigenous Peoples ’ Jurisdiction over Water: Comparison of Law in Indonesia and New Zealand. Sociological Jurisprudence Journal, 7(2), 132–140. https://doi.org/https://doi.org/10.22225/scj.7.2.2024.132-140
Rwa Jayantiari, I. G. A. M., Suka Arjawa, I. G. P. B., Rebeiro, L., & Audrey Paquita, J. (2024). Forming Legal Culture in Customary Forest Management: Local Wisdom Approach of Customary Law Communities. Udayana Journal of Law and Culture, 8(1), 67. https://doi.org/10.24843/ujlc.2024.v08.i01.p04
Sihotang, A. P., & Rato, D. (2024). Legal Status of Customary Communities, Customary Law Communities and Indigenous Communities as Custom Law Subjects. Journal of Ecohumanism, 3(6), 1690–1702. https://doi.org/10.62754/joe.v3i6.4128
Singh, J., & Bhatnagar, K. (2024). Perspectives on the Intersection of Gender, Customary Laws and Land Rights in India. International Journal on Minority and Group Rights, 15718115. https://doi.org/10.1163/15718115-bja10164
Thirlway, H. . (2024). International Customary Law and Codification. International Customary Law and Codification, 2024. https://doi.org/10.1163/9789004642447
Published
Issue
Section
Copyright (c) 2025 Journal of Governance and Policy Innovation (JGPI)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.