Faktor Yang Berhubungan Dengan Premenstrual Syndrome Pada Siswa di SMU Frater Makassar

Authors

  • Andi Tenri Angka Universitas Mega Buana Palopo, Indonesia
  • Yurniati Yurniati Universitas Mega Buana Palopo, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51577/jhqd.v3i2.481

Keywords:

Syndrome Premenstrual, Kecemasan, Aktivitas Fisik

Abstract

Sindrome premenstruasi (Premenstrual Syndrome, PMS, atau Premenstrual Tension, PMT) adalah kumpulan gejala fisik mental yang khas, yang berhubungan dengan siklus menstruasi (National Women’s Health Information Center, 2008). Premenstrual Syndrome (PMS) merupakan masalah kesehatan umum yang paling banyak dilaporkan oleh wanita usia reproduktif. Aktivitas fisik dapat meningkatkan endorphin, menurunkan estrogen, dan hormon reproduksi wanitaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan kecemasan siswa dengan premenstrual syndrome di SMU Frater Kota Makassar. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini agar digunakan untuk pengembangan ilmu kesehatan dalam hal ini kebidanan khususnya ilmu yang terkait dengan sistem reproduksi dan diharapkan sebagai pembuktian teori tentang Hubungan aktivitas fisik Dengan kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) Pada Siswa dan cara mengatasi Premenstrual Syndrome (PMS). Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Penelitian Cross Sectional Study merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasional atau pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hubungan Aktivitas Fisik Dan Kecemasan Siswa SMU Frater Kota Makassar yaitu, ada hubungan premenstrual syndrome (PMS) dengan aktivitas fisik Siswa di SMU Frater Kota Makassar. Ada hubungan premenstrual syndrome (PMS) dengan kecemasan Siswa di SMU Frater Kota Makassar, Ada hubungan premenstrual syndrome (PMS) dengan aktivitas fisik dan kecemasan Siswa di SMU Frater Kota Makassar.

References

Aderi, (2015). Persepsi Ibu Terhadap Pemilihan Persalinan Di Rumah Di Desa Kartika Bhakti Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah. Tesis: Universitas Gadjah Mada.

Agoes, D. (2013) Mencegahdan Mengatasi Kegemukan pada Balita. Jakarta: Penerbit Puspaswara.

Almatsier, S. (2013). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Badan Pusat Statistik. Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2016. Jakarta: Badan Pusat Statistik. 2016 (Online) Tersedia: https://www.bps.go.id/ (Diakses: 15 April 2023).

Chandra, B. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC. Damayanti, S. (2013) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Premenstrul Syndrome Pada MAhasiswa D-IV Kebidanan Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’Budiyah Banda Aceh. Skripsi: STIKES U’Budiyah Banda Aceh.

Fathonah. S. (2016). Prevalensi GiziLebih pada Anak-anak SMA dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Semarang: IKIP.

Fibrianti, (2016). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jurnal: Universitas Respati Indonesia.

Finurina, I., Susiyadi. (2016). Pengaruh Sindrom Premenstruasi Terhadap Kecemasan Mahasiswi.Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Kristy, M. P. (2017). Hubungan Aktivitas Fisik dan Depresi Dengan Kejadian Sindrom Pra Menstruasi. SMAN 1 Kota Jambi.

Maulidya, A. H. (2016). Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food dan Aktivitas Fisik Dengan Sindrom Pramenstruasi Pada Remaja Putri Di Sman 3 Sukabumi.

Mufidah, N. (2014). Pengaruh Premenstrual Syndrome (PMS) terhadap Motivasi Belajar Mahasiswi FKMS Di UIN Malang. Skripsi: Universitas Islam Negeri (UIN).

Maulidah, N. (2016). Hubungan Pengetahuan Tentang Premenstrual Syndrome Dengan Kecemasan Remaja Putri Saat Menghadapi Premenstrual Syndrome di SMP Negeri 1 Kasihan Bantul Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah.

Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang tahun, 2022.

Pani Pratiwi, dkk. (2020) Hubungan stress,pola makan dan aktifitas fisik dengan kejadian Premenstrual syndrome pada rema putri.Poltekkes Kendari

Rahmiaty, M. (2014). Contoh Kuesioner. http://rahmiati72.blogspot.co.id/2014/03/contoh-kuesioner.html (diakses pada tanggal 15 April 2023)

Ratikasari, I. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Sindrom Pramenstruasi (PMS) Pada Siswi SMA 112 Jakarta. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Riyanto, A. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Safitri, R., Herawati., Rachmawati, K. (2016) Faktor-Faktor Risiko Kejadian Premenstrual Syndrome Pada Remaja SMA Darul Hijrah Puteri. Jurnal: UniversitasLambungMagkurat

Sibagariang, E.E., Pusmaika R., Rismalinda. (2010). Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Trans Info media.

Sidabotar, K.M.P. (2017). Hubungan Aktivitas Fisik Dan Depresi Dengan Kejadian Sindrom Pra Mentruasi Akademi Kebidanan Jakarta Mitra Sejahtera Jambi

Surmiasih. (2016). Aktivitas Fisik Dengan Sindrom Premenstruasi Pada Siswa Smp: Stikes Aisyah Pringsewu Lampung,

Suhailif, F. (2017). Hubungan Premenstrual Syndrome dengan Tingkat Aktivitas Fisik Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. Semarang: Universitas Diponego Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Airlangga.

Suyanto, D. (2013). Statistik untuk paramedis. Bandung: Alfabeta

Published

2023-12-30