Analisis Dosis Radiasi pada Mata Pekerja Radiasi di Ruangan Fluoroscopydi Rsup dr. Tadjuddin Chalid Makassar

Authors

  • Sitti Normawati Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • Sulis Hardianti Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • Muhammad Ikhwan Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • Nurbeti Salam Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51577/jhqd.v1i1.487

Keywords:

Dosis Radiasi pada Mata, TLD Hp (3)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur dosis pada mata dan berapa dosis yang diterima pada saat melakukan prosedur pemerikassan di ruangan fluoroskopy RSUP dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1-14 mei 2020 menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur. ICRP merekomendasikan penurunan nilai batas dosis (NBD) lensa mata untuk pekerja radiasi dari 150 mSv menjadi 20 mSv dalam satu tahun yang di rata-ratakan selama periode lima tahun dan dalam satu tahun tertentu tidak melampau 50 mSv. Penurunan NBD lensa mata ini menimbulkan implikasi yang berbagai bidang pemanfaatan dengan menggunakan alat TLD Dosimetri Hp (3) yang memiliki tingkat kedalam dosis yang diterima pada kedalaman 3 mm sudah sangat tepat untuk mengukur dosis lensa mata karena sangat sensitif terhadap radiasi pada permukaan mata. radiasi yang memerlukan pendekatan yang sesuai untuk perlindungan mata dan pemantauan dosis lensa mata. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa dengan menggunakan alat TLD Dosimetri Hp (3) yang memiliki tingkat kedalam dosis yang diterima pada kedalaman 3 mm sudah sangat tepat untuk mengukur dosis lensa mata karena sangat sensitif terhadap radiasi pada permukaan mata.

References

Akhadi, M. 2000. Dasar-dasar Proteksi Radiasi. Rinaka Cipta. Jakarta.

Hiswara, E. 2015. Proteksi dan Keselamatan Radiasi di Rumah Sakit. BATAN Prees. Jakarta Selatan.

Patel, R. 2006. Lecture Note Radiologi. Edisi ke 2. Erlangga. Jakarta.

Wardana, Wisnu. 2007.Teknologi Nuklir. C.F ANDI OFFSET. Yogyakarta.

Wiryosimin, Suwarno.1995. Mengenal Asas Proteksi Radiasi. ITB (Institut Teknologi Bandung). Bandung.

BAPETEN, 2011. Uji Kesesuian Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, Badan Pengawas Tenaga Nuklir. BATAN, Jakarta.

BAPETEN No 4, 2013. Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir. BPFK Surakarta or.id. Pelayanan TLD dan Film Badge. http://www.google.com/amp.

Estathopoulos, E. 2016. Occupational Eye Lens Dose Intervetional Radiology and Cardiolgy. Departemen of Radiolgy, Medical School University of Athens Greece.

Farida, S. 2017. Manajament Pemantauan dan Pembacaan Dosis Internal dan Eksternal Pekerja Radiasi di PTBBN. Pusat Pemantauan Bahan Bakar Nuklir.

Hiswara, E. 2013. Proteksi Radiasi Lensa Mata. Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi-BATAN. Jakarta, Indonesia.

ICRP-26. 1977. International Commission On RadiologicalProtection, Recommendations Of The International Commission On Radiologocal Protection.

ICRP-60. 1990. International Commission OnRadiological Protection,

Recommendations Of The International Commission On Radiologocal Protection.

Keputsan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor: 12/Ka BAPETEN/VI-99.

Struelens, L. 2013. Eye Lens Doses For Medical Staff Performing Interventional Procedures. Studiecentrum Voor Kernenegrie.

Published

2021-06-24