Pengaruh Field Massage sebagai Komplementer Terapi Terhadap Kadar Bilirubin Serum Bayi Hiperbilirubinemia di Ruang Perinatal Rumah Sakit Umum Yapika Makassar
DOI:
https://doi.org/10.51577/jhqd.v4i2.861Keywords:
Hiperbilirubinemia, Field Massage, FototerapiAbstract
Hiperbilirubinemia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada masa neonatal. Terapi komplementer dibutuhkan karena fototerapi sebagai prosedur penatalaksanaan hiperbilirubinemia di rumah sakit berpotensi menimbulkan efek samping. Field massage sebagai terapi komplementer diduga dapat meningkatkan ekskresi bilirubin selama bayi mendapat fototerapi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh field massage sebagai komplementer terapi terhadap kadar bilirubin serum bayi hiperbilirubinemia di ruang perinatal RSU Yapika Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif quasi eksperimen. Desain penelitian menggunakan total sampling dengan non equivalen pre test-post test design with control group. Sampel diambil secara consecutive terbagi menjadi kelompok intervensi (17 responden) dan kelompok kontrol (17 responden). Data dianalisis menggunkan Paired T-Test, Independen T-Test dan Analysis of Covarians (ANCOVA). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar bilirubin serum pada kelompok intervensi (9,48±2,87) sedangkan kelompok kontrol (6,40±2,32). Penurunan rata-rata kadar bilirubin serum setelah intervensi kelompok intervensi (6,46±1,86) sedangkan kelompok kontrol (8,32±8,3), antara kedua kelompok terdapat penurunan yang bermakna (p=0,003). Kontribusi variabel confunding tidak berpengaruh terhadap penurunan rata-rata kadar bilirubin serum dengan (P=0,847). Kesimpulan: field massage sebagi komplementer terapi dapat menurunkan kadar bilirubin serum secara efektif. Berdasarkan hasil penelitian field massage bisa menjadi salah satu alternatif intervensi keperawatan yang dapat digunakan dalam penatalaksanaan bayi hiperbilirubinemia di rumah sakit.
References
Arora, S., Kumar, R., & Ramji, S. (2018). Effect of massage therapy on bilirubin levels in neonates receiving phototherapy: A randomized controlled trial. Indian Pediatrics, 55(9), 782–787.
Aliyyah. (2017). Hubungan persalinan caesar dengan kejadian ikterus pada neonatus di RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Naskah Publikasi. Universitas Aisyiyah, Yogyakarta.
Andaruni, N. Q. R., & Alasiry, E. (2018). Pengaruh pijat bayi dan breastfeeding terhadap penurunan kadar bilirubin pada neonatus dengan hyperbilirubinemia. Jurnal Ilmiah Bidan, 3(2), 45-51.
Armini, N. I., Sriasih, N. G. K., & Marheni, G. K. M. (2017). Asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah. CV Andi Offset, Yogyakarta.
Chen, J., Sadakata, M., Ishida, M., Sekizuka, N., & Sayama, M. (2011). Baby massage ameliorates neonatal jaundice in full-term newborn infants. The Tohoku Journal of Experimental Medicine, 223(2), 97-102.
Diego, M. A., Field, T., & Hernandez-Reif, M. (2017). Vagal activity, gastric motility, and weight gain in massaged preterm neonates. Journal of Pediatrics, 180, 90–94.
Dwi Astuti, R. (2021). Pengaruh pijat bayi terhadap penurunan kadar bilirubin pada neonatus dengan hiperbilirubinemia. Jurnal Keperawatan Indonesia, 24(1), 45–52.
Dewi, A. K. S., Kardana, I. M., & Suarta, K. (2016). Efektivitas fototerapi terhadap penurunan kadar bilirubin total pada hiperbilirubinemia neonatal di RSUP Sanglah. Sari Pediatri, 18(2), 81-86.
Fatmawati, L., & Sumiati. (2017). Analisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hiperbilirubinemia. Journals of Ners Community, 8(1), 11-19.
Field, T. (2014). Massage therapy research review. Complementary Therapies in Clinical Practice, 20(4), 224–229.
Field, T., Diego, M., & Hernandez-Reif, M. (2016). Prenatal, perinatal and neonatal massage therapy research: A review. Infant Behavior and Development, 44, 1–9.
Fouzas, S., Mantaguo, L., Skylogianni, E., Mantagos, S., & Varvarigou, A. (2010). Transcutaneous bilirubin levels for the first 12 postnatal hours in healthy neonates. American Academy of Pediatrics.
Haryani, H., Hardiani, S., & Thoyibah, Z. T. (2020). Asuhan keperawatan pada bayi dengan risiko tinggi. Trans Info Media, Jakarta.
Hastuti, D., & Juhaeriah, J. (2016). Efek stimulasi taktil terhadap perkembangan bayi berat badan lahir rendah. Jurnal Keperawatan Padjajaran, 4(1), 70-78.
Maisels, M. J., & McDonagh, A. F. (2018). Phototherapy for neonatal jaundice. New England Journal of Medicine, 358(9), 920–928.
Novianti, N., Mediani, H. Z., & Nurhidayah, I. (2017). Pengaruh field massage sebagai terapi adjuvant terhadap kadar bilirubin serum bayi hiperbilirubinemia. JKP, 5(3), 315-327.
Krisnanto, P. D., Retnaningsih, L. N., & Lestiawati, E. (2019). Efektivitas pijat/sentuhan bayi terhadap kadar bilirubin pada bayi ikterik di ruang bayi RS Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Universitas Respati Yogyakarta, 6(1), 548-551.
Rini, D., Widyaningsih, S., & Lestari, Y. (2020). Efektivitas pijat bayi terhadap penurunan kadar bilirubin pada neonatus dengan hiperbilirubinemia. Jurnal Ilmu Keperawatan, 12(2), 101–108.
Published
Issue
Section
Copyright (c) 2024 Journal of Health Quality Development (JHQD)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.








