UJI AKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN KETEPENG CINA (Cassia alata L.) DAN DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus

Authors

  • Syachriyani Syachriyani Universitas Pancasakti Makassar, Indonesia
  • Firmansyah Firmansyah Universitas Pancasakti Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51577/papsjournals.v1i2.377

Keywords:

Daun Ketepeng Cina, Daun Beluntas, Ekstrak, Antibakteri, Staphylococcus aureus

Abstract

Salah satu bahan herbal yang dapat digunakan sebagai bahan dasar terapi adalah kombinasi daun Ketepeng Cina dan daun Beluntas yang memiliki kandungan penting seperti alkaloid, saponin, tannin, steroid, dan flavonoid. Flavonoid pada tanaman herbal memiliki efek antiinflamasi, antialergi, antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak daun Beluntas dan daun Ketepeng Cina terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Program Studi Famasi Fakultas MIPA Universitas Pancasakti Makassar. Bahan uji yang digunakan diekstraksi secara Maserasi dengan menggunakan Etanol 96. Pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi menggunakan paper disc yang diamati pada masa inkubasi 1 x 24 jam dan dilanjutkan pada pengamatan 2 x 24 jam. Kelompok perlakuan terdiri atas lima kelompok perlakuan yaitu kelompok I (kontrol negative Na.CMC 1 % b/v), kelompok II (kombinasi ekstrak 1:1), kelompok III (kombinasi ekstrak 1:2), kelompok IV (kombinasi ekstrak 2:1) dan kelompok V (kontrol positif Amoxicillin).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata zona hambat yang diperoleh  adalah kombinasi ekstrak (1:1) 20 mm, kombinasi ekstrak (1:2) 22 mm,   kombinasi ekstrak (2:1) 24 mm, dan kontrol positif (Amoxicillin) 27,33 mm. Kombinasi ekstrak daun Beluntas dan daun Ketepeng Cina memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus yang bersifat bakterisid.

Published

2022-12-31