FORMULASI TABLET KUNYAH EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa Oleifera) DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISI LAKTOSA DAN MANITOL

Authors

  • Ariyani Buang Universitas Pancasakti Makassar, Indonesia
  • Wawan Setiawan Universitas Pancasakti Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51577/papsjournals.v4i1.700

Keywords:

Moringa oleifera, tablet kunyah, laktosa, manitol, formulasi, mutu fisik

Abstract

Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu tanaman obat yang dikenal memiliki aktivitas menurunkan kadar kolesterol, terutama karena kandungan senyawa quercetin yang bersifat antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun kelor dapat diformulasikan menjadi sediaan tablet kunyah yang memenuhi persyaratan mutu fisik, serta menentukan kombinasi konsentrasi laktosa dan manitol sebagai bahan pengisi yang optimal. Ekstrak daun kelor diperoleh melalui metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Formulasi tablet kunyah dibuat dengan dua variasi kombinasi bahan pengisi, yaitu laktosa:manitol sebesar 30%:70% dan 50%:50%, menggunakan metode granulasi basah. Evaluasi dilakukan terhadap mutu fisik granul, meliputi kadar lembab, waktu alir, sudut diam, bobot jenis nyata dan mampat, kompresibilitas, serta distribusi ukuran partikel. Seluruh parameter mutu fisik granul memenuhi persyaratan. Evaluasi mutu fisik tablet meliputi uji organoleptik, keseragaman bobot dan ukuran, kerapuhan, serta kekerasan tablet. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji ANOVA satu arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kombinasi bahan pengisi menghasilkan tablet kunyah ekstrak daun kelor yang memenuhi persyaratan mutu fisik sediaan tablet kunyah.

References

Afifah, N., & Mardliyah, U. (2020). Formulasi dan evaluasi tablet kunyah ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.). Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 18(2), 123–130. https://doi.org/10.xxxx/jiki.v18i2.xxxx

Aldila, F. N., Yuliani, S., & Putri, N. A. (2018). Pengaruh konsentrasi manitol terhadap sifat fisik tablet kunyah ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav). Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 5(2), 127–132.

BPOM RI. (2021). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan. Jakarta: BPOM.

Departemen Kesehatan RI. (2014). Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kumar, S., & Pandey, A. K. (2015). Chemistry and biological activities of flavonoids: An overview. The Scientific World Journal, 2013, 1–16. https://doi.org/10.1155/2013/162750

Muchtaridi, M., & Wirasutisna, K. R. (2007). Teknologi sediaan tablet kunyah: Formulasi dan evaluasi fisik. Jurnal Farmasi Indonesia, 3(2), 56–61.

Nugroho, A. E., & Wahyuni, T. S. (2015). Aktivitas antioksidan ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.) dan fraksinya. Pharmaciana, 5(1), 1–6. https://doi.org/10.12928/pharmaciana.v5i1.2293

Siregar, M. Y. (2010). Farmasetika dan Teknologi Farmasi Sediaan Padat. Jakarta: Medica Salemba.

Syukri, D., Fitriani, L., & Yani, E. L. (2017). Evaluasi mutu tablet kunyah ekstrak daun sirih merah dengan berbagai jenis pengikat. Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy), 3(2), 133–139.

Published

2025-06-11

Issue

Section

Articles