ANALISIS ANGKA KAPANG KHAMIR SEDIAAN JAMU KUNYIT ASAM DI PASAR NGEPOS, KABUPATEN KLATEN
DOI:
https://doi.org/10.51577/papsjournals.v4i2.872Keywords:
Jamu, Jamu Kunyit Asam, Angka Kapang Khamir, KlatenAbstract
Jamu gendong kunyit asam merupakan salah satu obat tradisional di Indonesia. Jamu gendong kunyit asam banyak dijajakan di Pasar Ngepos, Kabupaten Klaten yang sudah lama dikenal sebagai sentra industri jamu. Jamu gendong kunyit asam dapat terkontaminasi oleh kapang khamir. Kontaminasi kapang khamir dapat mengurangi kualitas dari jamu kunyit asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kapang khamir pada jamu kunyit asam di Pasar Ngepos, Kabupaten Klaten. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling dimana dilakukan pengambilan sampel sebanyak 2 pedagang jamu gendong kunyit asam. Pemeriksaan untuk angka kapang khamir dilakukan dengan metode pour plate. Pemeriksaan ini memerlukan waktu inkubasi 5 hari. Data hasil penelitian dibandingkan dengan BPOM RI Nomor 29 Tahun 2023 secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai AKK sebesar 9,58 x 103 CFU/mL dan 5,58 x 103 CFU/mL yang berarti berarti berada di bawah batas maksimum yang diperbolehkan sebesar 5 x 105 koloni/g Peraturan Badan POM RI Nomor 29 Tahun 2023. Hasil ini menunjukkan bahwa produk-produk tersebut aman secara mikrobiologis untuk dikonsumsi.
References
Badan POM (2023). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 29 Tahun 2023 tentang Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Bahan Alam.
Dwisari, P. (2021). Uji Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang/Khamir (AKK) dalam Jamu Gendong Kunyit Asam di Pasar Tradisional yang Berada di Kabupaten “X”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta
Prabandari, A. (2023). Total Kapang Khamir dan Identifikasi Bakteri Patogen pada Sediaan Jamu Tradisional. Indonesian Journal on Medical Science. 10: 70–76. https://doi.org/10.55181/ijms.v10i1.408
Rahayu, K. D. A., Jirna, I. N., Burhanuddin. (2019). Uji Angka Kapang Khamir dan Identifikasi Aspergillus species pada Jamu Kunyit di Denpasar Selatan. Meditory. 7(1):17-26
Adiyasa, M. R., Meiyanti. (2021). Pemanfaatan obat tradisional di Indonesia: distribusi dan faktor demografis yang berpengaruh. Jurnal Biomedika dan Kesehatan. 4(3):130-138. https://dx.doi.org/10.18051/JBiomedKes.2021.v4.130-138
Banfalvi, G. (2020). Antifungal Activity of Gentamicin B1 against Systemic Plant Mycoses. Molecules, 25(10), 2401. https://doi.org/10.3390/molecules25102401
Dameria, L., Dewi, N. P. K., & Cudivia, V. G. (2022). The potential benefits of jamu kunyit asam for COVID-19. Proceedings of the 3rd Tarumanagara International Conference on the Applications of Social Sciences and Humanities (TICASH 2021). Advances in Social Science, Education and Humanities Research. https://doi.org/10.2991/assehr.k.220404.328
Dewi, M. M. (2016). Uji Angka Kapang/Khamir (AKK) dan Angka Lempeng Total (ALT) Pada Jamu Gendong Temulawak Di Pasar Tarumanegara Magelang. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Dion, R., & Purwantisari, S. (2020). Analisis cemaran kapang dan khamir pada jamu serbuk (jahe merah, temulawak). Jurnal Berkala Bioteknologi, 3(2): 15–21.
Hamida, F., Herdini, Oktaviani, R. (2022). Cemaran Mikroba pada Jamu Gendong Kunyit Asam di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. Saintech Farma. 15(2): 50-56
Hewlings, S. J., & Kalman, D. S. (2017). Curcumin: A review of its’ effects on human health. Foods, 6(10), 92. https://doi.org/10.3390/foods6100092
Kurniawan, F. Y., Jalil, M., Purwantoro, A., & Purnomo. (2021). Jamu Kunir Asem: Ethnomedicine overview by Javanese herbal medicine formers in Yogyakarta. Jurnal Jamu Indonesia, 6(1), 1–11. Diakses dari https://jamu-journal.ipb.ac.id/index.php/JJI/article/view/211
Nurwidodo, N., Mulyono, M., & Fauzi, A. (2021). Improving the hygiene of jamu sellers in Malang through the provision of appropriate technology. Journal of Community Service and Empowerment, 2(3), 95–102. https://doi.org/10.22219/jcse.v2i3.16541
Okello, J., Okullo, J. B. L., Eilu, G., Nyeko, P., & Obua, J. (2018). Physicochemical composition of Tamarindus indica L. (tamarind) in the agro-ecological zones of Uganda. Food Science & Nutrition, 6(5), 1179–1189. https://doi.org/10.1002/fsn3.627
Oktafia, R. P., Mudaliana, S., Juwita, R. (2025). Uji Cemaran Mikroba pada Jamu Selokarang sebagai Sediaan Obat Tradisional. Proceedings of Life and Applied Sciences Seminar Bioteknologi Nasional (SimBioN) 2024.
Putri, A., Sudimartini, L. M., Dharmayudha, A. A. G. O. (2020). Standarisasi Cemaran Mikroba Daun Sirsak (Annona muricata L.) sebagai Bahan Baku Sediaan Obat Tradisional. Indonesia Medicus Veterinus, 9(3), 305–313. https://doi.org/10.19087/imv.2020.9.3.305
Suparmi, S., Wahidin, D., & Rietjens, I. M. C. M. (2021). Risk characterisation of constituents present in jamu to promote its safe use. Critical Reviews in Toxicology, 51(2), 183–191. https://doi.org/10.1080/10408444.2021.1912708
Widiastiti (2020). Analisis Potensi Beberapa Larutan Pengencer pada Uji Antibakteri Teh Temu Putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) terhadap Escherichia coli. Journal of Food Science and Technology. 6(2):117-125.
Zubaidah, S., Widiastuti, T. C., Kiromah, N. Z. W. (2022). Uji Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang Khamir (AKK) pada Jamu Gendong Kunir Asam dan Beras Kencur Di Pasar Tradisional Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen. Jurnal Farmasi Klinik dan Sains, 2(2), 27–27. https://doi.org/10.26753/jfks.v2i2.937
Published
Issue
Section
Copyright (c) 2025 Muhammad Anugerah Alam Waris

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.








