https://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/issue/feedPharmacology And Pharmacy Scientific Journals2025-05-20T12:28:14+00:00Pertiwi Ishak, S.Farm.,M.Biomedpapsjournals@gmail.comOpen Journal Systems<p><img src="https://journal.intelekmadani.org/public/site/images/admin/1690612506-paps-journals-lengkap.png" alt="" width="925" height="332" /></p>https://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/609KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK AMOXICILLIN DAN COTRIMOXAZOLE PADA PASIEN DIARE PEDIATRIK DI KLINIK JEDDAH MAKASSAR 2024-11-24T13:44:56+00:00Andi Armisman Edy Paturusiarmisman@gmail.comMutmainnah Mutmainnahmutmainna9420@gmail.comSalman Salmansalmanapoteker@gmail.com<p>Diare merupakan penyebab kematian kedua terbanyak setelah pneumonia pada anak di bawah usia 5 tahun, dengan menyumbang sekitar 9% dari total kematian akibat diare. Pengobatan diare sering kali menggunakan antibiotik, namun pemberian terapi antibiotik yang tidak tepat pada pasien anak dengan diare akut masih menjadi masalah kesehatan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik amoksisilin dan kotrimoksazol pada pasien pediatrik dengan diare di Klinik Jeddah Makassar. Penelitian dilakukan menggunakan metode observasional selama bulan Oktober hingga Desember 2023, dengan data diambil dari rekam medis sebanyak 48 yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua antibiotik yang paling sering digunakan adalah kotrimoksazol sebanyak 42 pasien (87,5%) dan amoksisilin sebanyak 6 pasien (12,5%). Penggunaan antibiotik yang sesuai tercatat pada 32 pasien (66,7%), sementara penggunaan yang tidak sesuai ditemukan pada 16 pasien (33,3%). Ketidaksesuaian tersebut meliputi 7 (14,58%) kasus dosis berlebih dan 9 (18,75%) kasus dosis kurang untuk kotrimoksazol, sedangkan penggunaan amoksisilin seluruhnya sesuai. Peresepan antibiotik pada anak dengan diare akut memerlukan perhatian lebih, terutama untuk memastikan indikasi yang tepat dalam penggunaannya.</p>2024-12-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Pharmacology And Pharmacy Scientific Journalshttps://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/629UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT KELENGKENG (Euphoria longana Stend.) TERHADAP PERTUMBUHAN Propionibacterium acnes2024-12-29T16:07:14+00:00deniyati deniyatideniyati@unpacti.ac.idMichelle Virginia Sapanmichellevirginiasapan@gmail.comMuh. Taufiq Duppamuhtaufikduppa@gmail.com<p>Konsetrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2%, 4% dan 8%. Klindamisin digunakan sebagai kontrol positif sedangkan Aquadest sebagai kontrol negatif. Hasil yang diperoleh adalah diameter zona hambat konsentrasi 2% b/v adalah 10,160 mm, konsentrasi 4% b/v yaitu 12,793 mm dan untuk konsentrasi 8% b/v sebesar 16,516 mm. Konsentrasi yang paling kuat dalam menghambat pertumbuhan <em>Propionibacterium acnes </em>pada penelitian ini adalah konsentrasi 8% b/v dan membuktikan bahwa ekstrak Kulit Kelengkeng mampu menghambat pertumbuhan bakteri <em>Propionibacterium acnes</em>.</p>2025-01-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Pharmacology And Pharmacy Scientific Journalshttps://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/631FORMULASI GEL EKSTRAK DAUN KITOLOD (Isotoma longiflora L.) MENGGUNAKAN BASIS HPMC DAN UJI EFEK ANTIINFLAMASI TERHADAP MENCIT (Mus musculus)2025-01-02T02:47:13+00:00<p>Antiinflamasi merupakan obat yang memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan. Salah satu tanaman yang memiliki efek antiinflamasi yaitu tanaman kitolod (Isotoma longiflora L.). Kandungan flavonoid, saponin dan alkaloid yang terdapat pada daun kitoloid memiliki efek antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan memformulasikan ekstrak daun kitolod (Isotoma longiflora L.) menjadi sediaan gel dengan basis HPMC dengan mutu fisik yang baik dan mengetahui efek antiinflamasi terhadap mencit (Mus musculus). Rancangan penelitian ini menggunakan Randomized Control Group Pretest Posttest Design. Daun kitoloid diekstraksi secara maserasi menggunakan etanol 70% selanjutnya ekstrak daun kitoloid konsentrasi 40% diformulasi jadi sediaan gel dalam 6 kelompok dengan variasi HPMC untuk FI 5%b/v;FII 7%b/v;FIII 9%b/V, sedangkan FIV;FV dan FVI sebagai kontrol negatif. Gel diuji mutu fisiknya meliputi : organoleptik,homogenitas, daya sebar, daya lekat, viskositas selanjutnya diuji efek antiinflamasinya sebagai kontrol positif adalah gel Voltadex. Telapak kaki mencit disuntikan larutan karagenan 1% sebanyak 0,1 ml pada area intraplantar. Pengukuran udem menggunakan alat pletismometer. Data mutu fisik gel dianalisis statistik Uji Paired t-Test, Anova dan Uji lanjutan Post-hoc Tukey untuk uji antiinflamasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : ekstrak etanol Daun Kitoloid 40 % b/v dapat diformulasi menjadi sediaan gel menggunakan basis HPMC konsentrasi FI (5 %); FII (7%) dan FIII (9 %) yang memenuhi syarat mutu fisik sediaan gel meliputi : organoleptik, homogenitas, daya sebar, viskositas tetapi tidak memenuhi syarat uji daya lekat. Gel ekstrak etanol Daun Kitoloid 40 % b/v dengan konsentrasi HPMC 9 % (FIII) memiliki efek inflamasi terbaik dengan penurunan volume udema 83,33 % tetapi efeknya masih lebih rendah dibanding gel Voltadex dengan penurunan volume udema 83,33 %</p>2025-01-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Pharmacology And Pharmacy Scientific Journalshttps://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/632ANALISIS KANDUNGAN KALIUM PADA KULIT DAN DAGING BUAH PISANG MULI (Musa acuminata) MATANG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM2025-01-10T15:30:10+00:00Pertiwi Ishakishakpertiwi@gmail.comAriyani Buangariyanibuang5@gmail.comJerana Jeranajeranaaaa123@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar kalium pada kulit dan daging buah pisang muli (Musa acuminata) matang menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan informasi yang lebih rinci mengenai kadar mineral penting seperti kalium pada berbagai bagian buah pisang, yang memiliki potensi sebagai sumber mikronutrien. Metode penelitian meliputi uji kualitatif menggunakan uji nyala api dan uji kristal dengan asam pikrat, serta uji kuantitatif menggunakan SSA. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa kulit dan daging buah pisang muli mengandung kalium (K). Pada uji kuantitatif, kadar kalium pada kulit buah sebesar 63.144,24 µg/g, sedangkan pada daging buah sebesar 24.294,88 µg/g. Hasil ini menunjukkan bahwa kulit pisang muli memiliki kandungan kalium lebih tinggi dibandingkan dagingnya, yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kebutuhan kalium dalam tubuh.</p>2025-01-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Pharmacology And Pharmacy Scientific Journalshttps://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/634 FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN KRIM TABIR SURYA EKSTRAK DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SEBAGAI PERAWATAN WAJAH2025-01-13T07:05:12+00:00Andi Nur Ilmi Adrianaandinurilmi.adriana@unpacti.ac.idMuhammad Arismuh.aris@unpacti.ac.idSyarifuddin KAsyarieeef.ka@gmail.comYuyun Suryatiyuyunnnnnnnnnnn@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik dan nilai SPF sediaan krim tabir surya ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) yang dibuat telah memenuhi persyaratan stabilitas fisik dan nilai standar SPF krim. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium. Penelitian ini terdiri dari empat formula dengan variasi konsentrasi ekstrak Daun Jeruk Nipis sebagai zat aktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula sediaan krim tabir surya ekstrak Daun Jeruk Nipis memenuhi persyaratan karakteristik fisik dan stabilitas fisik sediaan krim yang baik. Setelah dilakukan uji SPF (Sun Protector Factor) disimpulkan bahwa krim tabir surya ekstrak Daun Jeruk Nipis memenuhi nilai standar SPF krim yang baik. Nilai untuk F1 dengan konsentrasi ekstrak 3% yaitu 6,3261 termasuk dalam kategori proteksi sedang dan F2 dengan konsentrasi ekstrak 6% yaitu 71,9893 termasuk dalam kategori proteksi ultra</p>2025-02-05T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Pharmacology And Pharmacy Scientific Journalshttps://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/678PENGARUH SKINCARE TERHADAP PERUBAHAN KULIT PADA WARGA DAERAH PESISIR KOTA MAKASSAR2025-05-20T10:08:05+00:00Leni Indrianileniindriani@ggmail.comBesse Yulianayuliasarif@gmail.comIbtisamatul AminahAminah@ggmail.com<p>Sinar matahari terdiri dari berbagai macam radiasi elektromagnetik termasuk sinar inframerah, sinar tampak dan ultraviolet. Sinar matahari adalah satu-satunya sumber alami radiasi ultraviolet (UVR) dan paparan kulit terhadap UVR diperlukan untuk produksi vitamin D 3 endogen, yang juga membantu pertumbuhan dan perkembangan tulang Konsekuensi dari paparan sinar UVR yang berlebihan pada kulit dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yang berbeda: akut dan kronis. Paparan sinar UVR yang berlebihan secara kronis menyebabkan perubahan degeneratif yang potensial, seperti beragam jenis kanker kulit. Karena kulit kita adalah garis pertahanan pertama dari sistem kekebalan tubuh kita, dalam hal paparan sinar UVR yang berlebihan, hal ini bahkan dapat menyebabkan efek buruk pada sistem kekebalan tubuh. Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui perubahan kulit dengan penggunaan skincare pada warga pesisir daerah makassar dan untuk mengetahui penggunaan skincare didaerah pesisir mempengaruhi kondisi kulit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usia dan tipe kulit memiliki pengaruh terhadap kesehatan kulit dalam pemilihan skincare serta mengetahui jenis skincare yang cocok untuk kulit terutama untuk warg di pesisir pantai akan mendapat paparan sinar UV</p>2024-12-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 https://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/680ANALISIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PADA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT IBNU SINA2025-05-20T10:40:30+00:00Mufliha NurdinNurdin@ggmail.comJangga JanggaJangga@ggmail.comIbtisamatul AminahAminah@ggmail.comRifa’atul MahmudahMahmudah@ggmail.comAsnah MarzukiMarzuki@ggmail.com<p>Pelayanan farmasi yang berkualitas di rumah sakit sangat dipengaruhi oleh kepatuhan terhadap Standar Pelayanan Minimal (SPM). Kepatuhan terhadap SPM dapat meningkatkan kualitas pelayanan farmasi yang berdampak pada kepuasan pasien. Rumah Sakit Ibnu Sina menjadi lokasi penelitian ini untuk mengevaluasi pelaksanaan SPM dan pengaruhnya terhadap pelayanan farmasi.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepatuhan terhadap SPM di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Ibnu Sina, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaannya, serta mengevaluasi persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan farmasi yang diterima.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepatuhan terhadap SPM di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Ibnu Sina sebesar 82,5%. Kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan farmasi rata-rata mencapai 4,02, dengan aspek yang paling memuaskan adalah keramahan staf farmasi dan keselamatan penggunaan obat. Uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara kepatuhan terhadap SPM dan kualitas pelayanan farmasi, dengan koefisien korelasi r = 0,75 dan p-value = 0,001. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan terhadap SPM dan kualitas pelayanan farmasi di Rumah Sakit Ibnu Sina. Peningkatan kepatuhan terhadap SPM diharapkan dapat memperbaiki kualitas pelayanan farmasi dan meningkatkan kepuasan pasien.</p>2024-12-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 https://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/681OPTIMASI DAN UJI AKTIVITAS NANOEMULGEL EKSTRAK SURUHAN (Peperoma pellucida.L) PADA BAKTERI MRSA2025-05-20T11:02:18+00:00Hasrianti Anwaranwarhasrianti@gamail.comIbtisamatul AminahAminah@ggmail.comSyamsuriyati SyamsuriyatiSyamsuriyati@ggmail.com<p>Nanopartikel adalah salah satu teknologi yang dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi penghantaran obat dan banyak digunakan dalam berbagai aplikasi biomedis, termasuk terapi antibakteri. Ekstrak suruhan diketahui memiliki aktivitas antibakteri, antijamur, dan antiinflamasi, sehingga berpotensi digunakan dalam perawatan luka. Nanoemulsi memiliki ukuran partikel yang sangat kecil, berkisar antara 50-1000 nm, dengan sistem penghantaran obat yang mampu menembus lapisan epidermis kulit, sehingga meningkatkan bioavailabilitas zat aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula nanoemulsi yang optimal dan mengevaluasi efektivitas sediaan nanoemulgel. Data yang dianalisis meliputi uji %transmitansi dan ukuran partikel dari sediaan nanoemulsi ekstrak suruhan, menggunakan perangkat lunak Minitab 19 dengan metode desain faktorial DOE. Efektivitas nanoemulgel dievaluasi melalui pengukuran panjang zona hambat bakteri. Hasil optimasi formula menunjukkan bahwa penggunaan Tween 80 sebanyak 22,5 ml dan minyak isopropil miristat sebanyak 2 ml menghasilkan ukuran partikel sebesar 12,13 nm dengan %transmitansi mencapai 99,12%. Panjang zona hambat bakteri digunakan untuk mengevaluasi daya hambat ekstrak suruhan terhadap pertumbuhan bakteri. Berdasarkan analisis statistik, nanoemulgel ekstrak suruhan terbukti memiliki aktivitas antibakteri dengan kategori sedang. Formula yang paling optimal adalah formula FA, dengan konsentrasi 15% menghasilkan rata-rata zona hambat sebesar 16 mm (kategori sedang).</p>2024-12-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 https://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/682ANALISIS KUALITAS PELAYANAN RESEP DAN INFORMASI OBAT OLEH APOTEKER DI APOTEK KOTA AMBON2025-05-20T11:33:14+00:00Susan Mouwsusanmouw2000@gmail.comMansur MansurMansur@ggmail.comAbdul MalikMalik@ggmail.comRifa’atul MahmudahMahmudah@ggmail.comAndi Muh Yagkin PadjalangiYagkinpadjalangi@ggmail.com<p>Pelayanan resep dan informasi obat merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh apoteker guna meningkatkan pelayanan Kesehatan serta kegiatan dasar yang wajib diilakukan oleh apoteker saat berhadapan dengan pasien. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pelaksanaan pelayanan resep dan informasi obat di apotek kota ambon, mengidentifikasi kendala-kendala yang di hadapi dalam pelaksanaan resep dan informasi obat di apotek dan bagaimana Upaya- upaya yang dilakukan untuk mengatasi pelaksanaan pelayanan resep dan informasi obat serta pengaruh pelayanan resep dan informasi obat terhadap kepuasan pelanggan di apotek. Desain ini adalah kuantitatif daskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja apoteker dalam pelayanan resep dan informasi obat secara umum telah memenuhi ekspetasi pasien dengan Tingkat kepuasann cukup tinggi yaitu 15 (46,9) pasieen setuju dan 17 (53,1%) sangat setuju. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukan bahwa kinerja apoteker dalam pelayanan resep dan informasi obat memenuhi ekspetasi peneliti yang juga mencerminkkan tinggkat kepuasan yang tinggi.</p>2024-12-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 https://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/683IMPLEMENTASI PENGGUNAAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DALAM PENCEGAHAN SEDIAAN OBAT EXPIRED DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASANGKAYU2025-05-20T11:47:23+00:00Nur Fadhilahnurfadhilahbahtiar@gmail.comJangga JanggaJangga@ggmail.comQonita Kurnia AnjaniAnjani@ggmail.com<p>Pengendalian bertujuan untuk memastikan pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Pengendalian bukan hanya untuk mendeteksi kesalahan, tetapi juga untuk mencegah dan memperbaikinya jika terjadi. Proses pengujian dilakukan sebelum, selama, dan setelah pelaksanaan kegiatan, hingga hasil akhir tercapai. Dengan adanya kontrol, diharapkan unit kontrol dapat digunakan secara efisien, dan kegiatan manajerial yang efektif dalam perusahaan dikenal sebagai pengendalian internal. Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui pengendalian jumlah pemesanan optimum obat, meminimalkan obat Expayer Date, dan mengetahui buffer stock dan reorder point (ROP). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian/pengawasan persediaan obat melalui stock opname, kartu stok, buku defekta dan laporan bulanan dengan jumlah pemesanan optimum obat AMLODIPIN yaitu 16.490 strip obat setiap kali pesan, dilakukan pemesanan kembali ketika stok obat sudah mencapai 8.747 strip agar bisa meminimalkan obat expired, Buffer stock atau safety stock pada obat AMLODIPIN yaitu 5.879 strip, dan Reorder Point (ROP) obat AMLODIPN yaitu 8.747 pada instalasi farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu.</p>2024-12-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 https://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/684EVALUASI EFEKTIVITAS PERENCANAAN DAN PENGADAAN KEBUTUHAN OBAT PUBLIK SERTA KETERSEDIAAN OBAT DINAS KESEHATAN KABUPATEN POSO TAHUN 20252025-05-20T12:07:47+00:00Ayisti Pakindepakindea@gmail.comSaparuddin LatuSaparuddinlatu@ggmail.comMansur MansurMansur@ggmail.comRifa’atul MahmudahMahmudah@ggmail.comAndi Muh Yagkin PadjalangiYagkinpadjalangi@ggmail.comAsnah MarzukiMarzuki@ggmail.com<p>Pengelolaan obat yang baik sangat penting untuk menjamin kualitas pelayanan kesehatan. Di Kabupaten Poso, Dinas Kesehatan bertanggung jawab atas pengelolaan obat sesuai kebijakan Kementerian Kesehatan RI. Namun, perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas sering tidak sesuai dengan kebutuhan sebenarnya, sehingga diperlukan penelitian dan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi metode perencanaan kebutuhan obat yang diterapkan di Puskesmas dan mengidentifikasi permasalahan terkait perencanaan obat. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam, triangulasi, dan focus group discussion (FGD), serta data sekunder dari Bidang Kefarmasian dan pihak terkait lainnya. Informan utama adalah pelaksana farmasi Puskesmas, dengan triangulasi dilakukan pada Kepala Puskesmas dan Kepala Bidang Kefarmasian. Data dianalisis menggunakan metode content analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun perencanaan dan pengadaan obat telah mempertimbangkan beberapa faktor, masih terdapat ketidaksesuaian antara pengadaan dan kebutuhan obat. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya pembaruan data yang akurat serta koordinasi yang lemah antara Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten, yang menghambat ketersediaan obat secara optimal. Faktor-faktor lain yang memengaruhi termasuk kebijakan Dimas Kesehatan kabupaten, pembatasan anggaran, pemahaman tentang pengobatan rasional, serta pengawasan terhadap pengadaan dan penggunaan obat. Kesimpulan penelitian ini menyarankan untuk meningkatkan akurasi data, komunikasi yang lebih baik antara Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten, serta penguatan kebijakan berbasis data akurat dan pengembangan pemahaman pengobatan rasional guna mendukung ketersediaan obat yang optimal dan rasional di Puskesmas Kabupaten Poso.</p>2024-12-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 https://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/685EVALUASI DAN EFEKTIVITAS WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM LA MADDUKKELLENG2025-05-20T12:28:14+00:00Sri Trisnadenisrideni223@gmail.comBesse YulianaYuliana@ggmail.comRifa’atul MahmudahMahmudah@ggmail.com2024-12-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025