Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals
https://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals
<p><img src="https://journal.intelekmadani.org/public/site/images/admin/1690612506-paps-journals-lengkap.png" alt="" width="925" height="332" /></p>Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesiaen-USPharmacology And Pharmacy Scientific Journals2830-7070KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK AMOXICILLIN DAN COTRIMOXAZOLE PADA PASIEN DIARE PEDIATRIK DI KLINIK JEDDAH MAKASSAR
https://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/609
<p>Diare merupakan penyebab kematian kedua terbanyak setelah pneumonia pada anak di bawah usia 5 tahun, dengan menyumbang sekitar 9% dari total kematian akibat diare. Pengobatan diare sering kali menggunakan antibiotik, namun pemberian terapi antibiotik yang tidak tepat pada pasien anak dengan diare akut masih menjadi masalah kesehatan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik amoksisilin dan kotrimoksazol pada pasien pediatrik dengan diare di Klinik Jeddah Makassar. Penelitian dilakukan menggunakan metode observasional selama bulan Oktober hingga Desember 2023, dengan data diambil dari rekam medis sebanyak 48 yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua antibiotik yang paling sering digunakan adalah kotrimoksazol sebanyak 42 pasien (87,5%) dan amoksisilin sebanyak 6 pasien (12,5%). Penggunaan antibiotik yang sesuai tercatat pada 32 pasien (66,7%), sementara penggunaan yang tidak sesuai ditemukan pada 16 pasien (33,3%). Ketidaksesuaian tersebut meliputi 7 (14,58%) kasus dosis berlebih dan 9 (18,75%) kasus dosis kurang untuk kotrimoksazol, sedangkan penggunaan amoksisilin seluruhnya sesuai. Peresepan antibiotik pada anak dengan diare akut memerlukan perhatian lebih, terutama untuk memastikan indikasi yang tepat dalam penggunaannya.</p>Andi Armisman Edy PaturusiMutmainnah MutmainnahSalman Salman
Copyright (c) 2024 Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals
2024-12-252024-12-2532354310.51577/papsjournals.v3i2.609UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT KELENGKENG (Euphoria longana Stend.) TERHADAP PERTUMBUHAN Propionibacterium acnes
https://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/629
<p>Konsetrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2%, 4% dan 8%. Klindamisin digunakan sebagai kontrol positif sedangkan Aquadest sebagai kontrol negatif. Hasil yang diperoleh adalah diameter zona hambat konsentrasi 2% b/v adalah 10,160 mm, konsentrasi 4% b/v yaitu 12,793 mm dan untuk konsentrasi 8% b/v sebesar 16,516 mm. Konsentrasi yang paling kuat dalam menghambat pertumbuhan <em>Propionibacterium acnes </em>pada penelitian ini adalah konsentrasi 8% b/v dan membuktikan bahwa ekstrak Kulit Kelengkeng mampu menghambat pertumbuhan bakteri <em>Propionibacterium acnes</em>.</p>deniyati deniyatiMichelle Virginia SapanMuh. Taufiq Duppa
Copyright (c) 2024 Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals
2025-01-062025-01-0632444810.51577/papsjournals.v3i2.629FORMULASI GEL EKSTRAK DAUN KITOLOD (Isotoma longiflora L.) MENGGUNAKAN BASIS HPMC DAN UJI EFEK ANTIINFLAMASI TERHADAP MENCIT (Mus musculus)
https://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/631
<p>Antiinflamasi merupakan obat yang memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan. Salah satu tanaman yang memiliki efek antiinflamasi yaitu tanaman kitolod (Isotoma longiflora L.). Kandungan flavonoid, saponin dan alkaloid yang terdapat pada daun kitoloid memiliki efek antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan memformulasikan ekstrak daun kitolod (Isotoma longiflora L.) menjadi sediaan gel dengan basis HPMC dengan mutu fisik yang baik dan mengetahui efek antiinflamasi terhadap mencit (Mus musculus). Rancangan penelitian ini menggunakan Randomized Control Group Pretest Posttest Design. Daun kitoloid diekstraksi secara maserasi menggunakan etanol 70% selanjutnya ekstrak daun kitoloid konsentrasi 40% diformulasi jadi sediaan gel dalam 6 kelompok dengan variasi HPMC untuk FI 5%b/v;FII 7%b/v;FIII 9%b/V, sedangkan FIV;FV dan FVI sebagai kontrol negatif. Gel diuji mutu fisiknya meliputi : organoleptik,homogenitas, daya sebar, daya lekat, viskositas selanjutnya diuji efek antiinflamasinya sebagai kontrol positif adalah gel Voltadex. Telapak kaki mencit disuntikan larutan karagenan 1% sebanyak 0,1 ml pada area intraplantar. Pengukuran udem menggunakan alat pletismometer. Data mutu fisik gel dianalisis statistik Uji Paired t-Test, Anova dan Uji lanjutan Post-hoc Tukey untuk uji antiinflamasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : ekstrak etanol Daun Kitoloid 40 % b/v dapat diformulasi menjadi sediaan gel menggunakan basis HPMC konsentrasi FI (5 %); FII (7%) dan FIII (9 %) yang memenuhi syarat mutu fisik sediaan gel meliputi : organoleptik, homogenitas, daya sebar, viskositas tetapi tidak memenuhi syarat uji daya lekat. Gel ekstrak etanol Daun Kitoloid 40 % b/v dengan konsentrasi HPMC 9 % (FIII) memiliki efek inflamasi terbaik dengan penurunan volume udema 83,33 % tetapi efeknya masih lebih rendah dibanding gel Voltadex dengan penurunan volume udema 83,33 %</p>Ariyani BuangPertiwi IshakEsti Nur Maya
Copyright (c) 2024 Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals
2025-01-072025-01-0732496210.51577/papsjournals.v3i2.631ANALISIS KANDUNGAN KALIUM PADA KULIT DAN DAGING BUAH PISANG MULI (Musa acuminata) MATANG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
https://journal.intelekmadani.org/index.php/papsjournals/article/view/632
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar kalium pada kulit dan daging buah pisang muli (Musa acuminata) matang menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan informasi yang lebih rinci mengenai kadar mineral penting seperti kalium pada berbagai bagian buah pisang, yang memiliki potensi sebagai sumber mikronutrien. Metode penelitian meliputi uji kualitatif menggunakan uji nyala api dan uji kristal dengan asam pikrat, serta uji kuantitatif menggunakan SSA. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa kulit dan daging buah pisang muli mengandung kalium (K). Pada uji kuantitatif, kadar kalium pada kulit buah sebesar 63.144,24 µg/g, sedangkan pada daging buah sebesar 24.294,88 µg/g. Hasil ini menunjukkan bahwa kulit pisang muli memiliki kandungan kalium lebih tinggi dibandingkan dagingnya, yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kebutuhan kalium dalam tubuh.</p>Pertiwi IshakAriyani BuangJerana Jerana
Copyright (c) 2024 Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals
2025-01-132025-01-1332636710.51577/papsjournals.v3i2.632