Eksplorasi Literasi Pasar Modal di Kalangan Perempuan

(Studi Kasus Literasi Pasar Modal Pada Mahasiswa Perempuan di Jakarta Utara)

Authors

  • Eliza Christabella Phuanerys Universitas Bunda Mulia, Indonesia
  • Grant Nixon STT Ekumene Jakarta, Indonesia
  • Erika Natahsya Universitas Bunda Mulia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51577/ijipublication.v1i2.55

Keywords:

Literasi Pasar Modal, Literasi Pasar Modal, Akses , Akses , Partisipasi, Partisipasi, Kontrol, Kontrol, Manfaat, Manfaat

Abstract

Indeks literasi pasar modal di Indonesia baru mencapai 4.4%, jauh lebih rendah dibandingkan industri keuangan lainnya. Hasil survei juga menunjukkan bahwa berdasarkan gender, indeks literasi keuangan laki-laki sebesar 39,94% relatif lebih tinggi dibandingkan perempuan sebesar 36,13%. Jika data OJK masih menunjukkan bahwa tingkat literasi pasar modal perempuan berada di bawah laki-laki, hal ini perlu dikritisi dalam perspektif gender. Sehingga, perlu diadakan suatu analisis mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya tingkat literasi pasar modal Indonesia? Faktor-faktor yang dimaksud dilihat bersamaan dengan indikator kesetaraan dan keadilan gender, yakni: akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat pasar modal pada perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan, rendahnya tingkat literasi pasar modal pada perempuan diakibatkan oleh faktor akses yang mengakibatkan rendahnya pengetahuan pasar modal. Rendahnya pengetahuan pasar modal disebabkan karena kesulitan untuk membedakan produk investasi pasar modal yang resmi dan bodong, sulitnya akses internet, adanya keraguan dalam memilih media belajar yang kredibel, kurangnya sosialisasi secara resmi dari sekolah dan atau lembaga resmi pasar modal, kurang tertariknya informan terhadap produk investasi pasar modal dan misinformasi. Selain akses, faktor kontrol menunjukkan bahwa partisipasi kalangan perempuan pada pasar modal sangat dipengaruhi oleh relasi kuasa tertentu. Pada faktor partisipasi, kalangan perempuan tidak berpartisipasi di pasar modal karena merasa ragu untuk berpartisipasi dalam investasi di pasar modal. Pada faktor manfaat, kalangan perempuan belum merasakan manfaat atas investasi di pasar modal.

References

Barber, B. M., & Odean, T. (2001). Boys Will Be Boys: Gender, Overconfidence, and Common Stock Investment. The Quarterly Journal of Economics, 116(1), 261-292.

Cresswell, John W. (1998). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Traditions. California: Sage Publication.

BAPPENAS (2001) Indikator Gender Untuk Perencanaan Pembangunan.

Lincoln, Y. S., & Denzin, N. K. (Eds.). (1994). Handbook of Qualitative Research. Sage.

Littlejohn, S. W. (2002). Learning and Using Communication Theories: A Student Guide for Theories of Human Communication. Wadsworth Thomson Learning.

Otoritas Jasa Keuangan, (2017). Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. Revisit 2017.

…………………………… (2019). Siaran Pers. Survei OJK 2019: Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Meningkat.

Prayogi, F. D., & Haryono, N. A. (2017). Literasi Keuangan Pada Masyarakat Bangkalan Madura. Seminar Nasional Riset Inovatif . (Vol. 5, pp. 579-586).

Ribot, J.C and Peluso, N.L. (2003). A Theory of Access. Rural Sociology.

Salem, R. (2017). Evaluating the Investment Behaviour of Women in Arab Capital Markets: a Case Study of Saudi Arabia And Jordan (Order No. 10959465). Available from ProQuest Dissertations & Theses Global.

Singh, M. C., & Kumar, R. (2017). Study of Women's Financial Literacy–A Case of BHU. Pacific Business Review International, 10(4), 128-136.

Soraya, E., & Lutfiati, A. (2020). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Literasi Keuangan. Kinerja, 2 (02), 111-134.

Ulfatun, T., Udhma, U. S. A., & Dewi, R. S. (2016). Analisis Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Tahun Angkatan 2012-2014. Pelita Jurnal Penelitian Mahasiswa UNY, 11(2).

Published

2021-03-24