Gaya Komunikasi Ayah dalam Mendorong Keterbukaan Anak Laki-Laki di Lingkungan Keluarga

(Studi Kasus di Kampung Pasir Haur Kabupaten Cianjur)

Authors

  • M. Isal Abdul Karim Universitas Kebangsaan republik Indonesia
  • Sita Rosita Julianti Universitas Kebangsaan republik Indonesia
  • Intan Maulidia Anwari Universitas Kebangsaan republik Indonesia
  • Lilis Nurohmat Universitas Kebangsaan republik Indonesia
  • Widia Sari Tresnoati Universitas Kebangsaan republik Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51577/ijipublication.v6i1.836

Keywords:

Gaya Komunikasi Ayah, Keterbukaan Anak Laki-laki, Keluarga Pedesaan, Nilai Patriarkal

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan gaya komunikasi ayah dalam mendorong keterbukaan anak laki-laki di lingkungan keluarga, sekaligus mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi hal tersebut. Metode yang diterapkan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan studi kasus yang melibatkan tiga keluarga di Kampung Pasir Haur, Kabupaten Cianjur. Pemilihan subjek dilakukan dengan cermat berdasarkan usia anak dan partisipasi ayah dalam kegiatan sehari-hari. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan model analisis data yang dikemukakan oleh Miles, Huberman, dan Saldaña (2014). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gaya berkomunikasi ayah yang tenang, penuh empati, dan perhatian dapat menciptakan rasa aman serta kepercayaan emosional pada anak, yang mendukung keterbukaan. Sebaliknya, gaya komunikasi yang otoriter dan bersifat evaluatif dapat menyebabkan jarak emosional dan menghalangi komunikasi yang efektif. Faktor budaya patriarki dan keterbatasan waktu diketahui menjadi hambatan utama dalam komunikasi di lingkungan keluarga pedesaan. Namun, terdapat tanda-tanda pergeseran menuju pola komunikasi yang lebih demokratis seiring dengan peningkatan pendidikan dan pengalaman sosial para ayah. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan studi komunikasi interpersonal dalam konteks keluarga, serta menyediakan rekomendasi praktis untuk ayah agar dapat membangun hubungan emosional yang hangat dan peka terhadap perubahan di masyarakat.

References

Andini, & Syahminan, M. (2024). Komunikasi Budaya Patriarki dalam Etnis Batak di Kota Medan: https://doi.org/10.32884/ideas.v10i3.1860

Baihaqi, I., Hastuti, D., & Simanjuntak, M. (2025). Keterlibatan dan kelekatan Ayah terhadap kematangan sosial anak: Peran mediasi regulasi emosi. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 13(2), 711–731. https://doi.org/10.29210/1165900

DeVito, J. A. (2016). The interpersonal communication book (15th ed.). Pearson Education.

Hidayat, F., Maizuddin, M., & Djuned, M. (2025). Komunikasi Antara Orang Tua dan Anak Menurut Tafsir Ibnu ‘Asyur. Wathan: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 2(1), 52–67. https://doi.org/10.71153/wathan.v2i1.201

Jayanti, U. F. (2020). Keterbukaan Diri Anak Kepada Orang Tua Mengenai Hubungan Asmara (Studi Keterbukaan Diri Anak yang Tinggal Terpisah Dengan Orang Tuanya Mengenai Hubungan Asmara) [Universitas Muhammadiyah Surakarta]. https://eprints.ums.ac.id/87194/

Jourard, S. M. (1971). Self-disclosure: An experimental analysis of the transparent self. Wiley-Interscience.

Juliawati, J., & Destiwati, R. (2022). Keterbukaan diri remaja akhir dalam komunikasi keluarga strict parents di Bandung. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(7). https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v7i7.8748

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (3rd ed.). SAGE Publications. https://ebooks.umu.ac.ug/librarian/books-file/Qualitative Data Analysis.pdf

Moleong, L. J. (2017). Metodologi penelitian kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Muhibuddin. (2024). Hambatan Dan Kegagalan Komunikasi Keluarga Antara Orang Tua dan Anak.

Norton, R. W. (1978). Foundation of a communicator style construct. Human Communication Research, 4(2), 99–112. https://academic.oup.com/hcr/article/4/2/99/4626784

Rina Astriani, R. P. (2025). Komunikasi Keluarga terhadap Keterbukaan Diri Mahasiwa Perantau.

Shirley J. Gilbert. (1976). Pengungkapan Diri, Keintiman dan Komunikasi dalam Keluarga. https://doi.org/https://doi.org/10.2307/582335

Sugiyono. (2017). Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Alfabeta.

Sumartono, J. M. R. (2017). Kualitas Komunikasi Keluarga Dan Tingkat Keakraban Pada Anak. file:///C:/Users/hp elitebook 840 G4/AppData/Local/Microsoft/Windows/INetCache/IE/0XARJK3Q/182-363-1-SM[1].pdf

Suswanto, B., & Kusumawardhani, T. (2024). Intensitas komunikasi interpersonal Ayah dan anak laki-laki usia 7–8 tahun dalam keberhasilan pembelajaran jarak jauh (Studi kasus di RW 08 Kelurahan Sriamur, Tambun Utara, Bekasi). Interpretasi: Communication & Public Relation, 2(1), 10–21. https://doi.org/10.53990/interpretasi.v2i1.235

Published

2025-11-29