Konstruksi Sosial Inovasi Kesehatan dalam Ekosistem Kewirausahaan Farmasi: Jejaring Bisnis, Tenaga Kesehatan dan Komunitas

Authors

  • Muhammad khaerul Nur Universitas Indonesia Timur, Indonesia
  • Muhammad Syukur Universitas Negeri Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51577/ijipublication.v6i1.875

Keywords:

Inovasi Kesehatan, Ekosistem Kewirausahaan, Farmasi, Jejaring Bisnis, Komunitas, Konstruksi Sosial

Abstract

Perkembangan inovasi kesehatan dalam industri farmasi menunjukkan dinamika yang semakin kompleks seiring dengan menguatnya peran kewirausahaan, jejaring bisnis, dan kemajuan teknologi kesehatan. Namun, dalam praktiknya, inovasi kesehatan tidak selalu diterima secara merata oleh masyarakat, sering kali memunculkan persoalan kepercayaan, legitimasi ilmiah, serta kesenjangan akses. Fenomena ini menunjukkan bahwa inovasi kesehatan tidak hanya ditentukan oleh keunggulan teknologi dan efektivitas klinis, tetapi juga oleh proses sosial yang melibatkan berbagai aktor dalam ekosistem kewirausahaan farmasi. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi sosial inovasi kesehatan dalam ekosistem kewirausahaan farmasi dengan menelaah peran jejaring bisnis, tenaga kesehatan, dan komunitas dalam membentuk makna, legitimasi, serta penerimaan inovasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dan analisis wacana kritis. Analisis dilakukan dengan mengkaji wacana inovasi, keamanan, manfaat, dan nilai ekonomi yang diproduksi oleh berbagai aktor, serta mengaitkannya dengan teori konstruksi sosial pengetahuan, Actor-Network Theory, dan perspektif ekosistem inovasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa inovasi kesehatan merupakan hasil negosiasi pengetahuan dan relasi kekuasaan antaraktor, di mana jejaring bisnis cenderung dominan dalam menentukan arah inovasi, tenaga kesehatan berperan sebagai otoritas legitimasi ilmiah, dan komunitas menjadi arena penerimaan serta penafsiran sosial inovasi. Kesimpulannya, inovasi kesehatan perlu dipahami sebagai proses sosial yang menuntut pendekatan ekosistem yang inklusif agar inovasi farmasi dapat berkembang secara berkelanjutan, etis, dan responsif terhadap kebutuhan Masyarakat.

References

Berger, P. L., & Luckmann, T. (1966). The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowledge. Anchor Books.

Latour, B. (2005). Reassembling the Social: An Introduction to Actor-Network-Theory. Oxford University Press.

Callon, M. (1986). Some elements of a sociology of translation: Domestication of the scallops and the fishermen of St Brieuc Bay. Power, Action and Belief, 196–223.

Law, J. (1992). Notes on the theory of the actor-network: Ordering, strategy, and heterogeneity. Systems Practice, 5(4), 379–393.

Edquist, C. (2005). Systems of innovation: Perspectives and challenges. In The Oxford Handbook of Innovation. Oxford University Press.

Fagerberg, J., Mowery, D. C., & Nelson, R. R. (2005). The Oxford Handbook of Innovation. Oxford University Press.

Schumpeter, J. A. (1983). The Theory of Economic Development. Transaction Publishers.

Chesbrough, H. (2003). Open Innovation: The New Imperative for Creating and Profiting from Technology. Harvard Business School Press.

Greenhalgh, T., Robert, G., Macfarlane, F., Bate, P., & Kyriakidou, O. (2004). Diffusion of innovations in service organizations: Systematic review and recommendations. Milbank Quarterly, 82(4), 581–629.

Wensing, M., & Grol, R. (2019). Knowledge translation in health: How implementation science can improve quality of care. International Journal for Quality in Health Care, 31(3), 147–152.

Fulop, N., Allen, P., Clarke, A., & Black, N. (2001). Studying the Organisation and Delivery of Health Services. Routledge.

Porter, M. E. (1990). The Competitive Advantage of Nations. Free Press.

Isenberg, D. J. (2011). The entrepreneurship ecosystem strategy as a new paradigm for economic policy. Institute of International and European Affairs.

Stam, E., & Spigel, B. (2016). Entrepreneurial ecosystems. Utrecht School of Economics Discussion Paper.

Navarro, V. (2009). What We Mean by Social Determinants of Health. Baywood Publishing.

Bambra, C., Fox, D., & Scott-Samuel, A. (2005). Towards a politics of health. Health Promotion International, 20(2), 187–193.

World Health Organization (WHO). (2021). Pharmaceutical Innovation and Access to Medicines. WHO Press.

OECD. (2019). Pharmaceutical Innovation and Access to Medicines. OECD Publishing.

World Health Organization (WHO). (2018). Integrating Health Services. WHO Press.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Laporan Sistem Kesehatan Nasional.

Nugroho, S. (2021). Inovasi farmasi dan tantangan regulatif di Indonesia. Jurnal Sistem Kesehatan, 8(2), 90–108.

Mulyani, S., & Prasetyo, B. (2020). Ekosistem inovasi kesehatan di Indonesia: Kolaborasi pemerintah, industri, dan akademisi. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 9(1), 45–56.

Rahmawati, D., & Hidayat, T. (2022). Peran tenaga kesehatan dan komunitas dalam adopsi inovasi layanan farmasi digital. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Kesehatan, 25(2), 101–112.

Published

2025-11-29